Pada artikel "Menggunakan Poster Hemat Energi di Sekolah", saya membahas krisis energi yang sedang terjadi dan menjelaskan cara memanfaatkan energi secara maksimal. Saya juga menawarkan gagasan menggunakan media poster untuk menggalakkan kampanye hemat energi. Artikel itu mendapat sejumlah masukan yang bermanfaat, seperti menggunakan kertas daur ulang untuk membuat poster itu. Saya sungguh senang dapat memperbaiki rancangan poster itu sehingga menjadi lebih baik.
Walaupun lebih banyak mengupas kampanye hemat energi di sekolah, sebetulnya ide pada artikel dapat diterapkan pada tempat-tempat umum. Kita dapat menggunakan poster hemat energi di toilet umum, tempat ibadah, hotel, pusat niaga, dan rumah sakit.
Sebagai permulaan, ide itu dapat diujicobakan di beberapa tempat. Beberapa rumah sakit, hotel, kantor, dan pusat niaga bisa diminta menerapkannya. Jika ide itu berhasil, tempat-tempat yang lain akan mengikuti. Sementara itu, kalau pun ada masalah, kita dapat memperbaikinya.
Bentuk poster itu juga dapat disesuaikan. Jadi, tak hanya kertas, poster itu juga dapat berbentuk digital. Dalam format digital, poster itu dapat ditampilkan pada situs pribadi, blog, jejaring sosial, atau situs pemerintah. Dengan demikian, jangkauan edukasinya lebih luas.
Lao Zi mengatakan, "Perjalanan sepuluh ribu mil dimulai dengan langkah-langkah sederhana." Demikian pula, untuk menciptakan sikap hemat energi, kita dapat memulainya dengan langkah-langkah kecil, seperti menggunakan poster hemat energi. Kiranya poster itu bisa membangkitkan kesadaran pentingnya menghemat energi.
Pengelolaan energi kini tak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama. Jadi, mari bersikap proaktif dalam memanfaatkan energi dengan bijak demi kesejahteraan pada masa depan.
22 Oktober 2013
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H