Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Penyesalan Itu Bernilai Lebih dari Rp71 Miliar

15 Juli 2024   10:00 Diperbarui: 15 Juli 2024   11:27 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Investasi Ilegal. (Sumber: Shutterstock via Kompas.com)

Saya yang sudah cukup lama di pasar saham telah sering mendengar berita macam begitu. Saya tidak terkejut sama sekali, karena kasusnya terus saja terjadi lagi dan lagi, hanya dengan latar cerita dan orang yang berbeda saja. Saya mungkin sudah "gumoh" menyimaknya. Namun, mengapa kejadian semacam itu masih saja berulang? Saya enggak tahu jawabannya.

Meski begitu, bukan berarti saya menakut-nakuti kamu untuk berinvestasi saham. Bukan sama sekali. Kamu tetap boleh berinvestasi saham asalkan kamu menjalaninya dengan prosedur yang benar.

Kalau kamu masih belum mandiri atau berani membeli saham secara langsung karena kamu belum mengerti dunia pasar modal, maka kamu bisa menggunakan jasa manajer investasi yang sudah tercantum di OJK. Mereka adalah orang-orang yang terpecaya, profesional, paham investasi, berpengalaman mengelola dana dari masyarakat luas, dan yang terpenting taat aturan.

Jika kamu menitipkan danamu kepada mereka, maka mereka akan bersikap hati-hati. Mereka tidak akan serampangan membelanjakan uangmu untuk membeli saham-saham gorengan yang fundamentalnya enggak jelas, dan yang perlu digarisbawahi, mereka enggak boleh jual janji dan mimpi.

Jangan harap mereka akan memberikan kamu iming-iming keuntungan sekian puluh persen per bulan. Mereka dilarang melakukannya, sebab kalau sampai dilakukan, maka produk mereka akan dibubarkan, seperti yang pernah menimpa Reksadana Minna Padi pada tahun 2019.

Saya merasa bahwa kasus influencer ARR bisa kembali menjadi sebuah alarm untuk mengingatkan dan menyadarkan masyarakat. Bahwa nama-nama yang tenar bukanlah jaminan keberhasilan apabila kita mengikutinya. Bisa-bisa ketenaran tadi terlalu menyilaukan mata kita sehingga kita tidak sadar bahwa diam-diam kita sudah dimanfaatkan oleh orang tersebut untuk memperkaya dirinya sendiri.

Jadi, bersikap kritislah sebelum menitipkan uang yang kita cari dengan susah payah (terkadang dengan bercucuran air mata juga) kepada sembarang orang. Bersikap kritis itu murah meriah. Penyesalan di kemudian harilah yang harganya amat mahal.

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun