Diangkat dari Kisah Nyata
Untuk sebuah film sejarah, The Zone of Interest bukanlah film yang panjang. Film tersebut cuma berdurasi 1 jam 45 menit. Meski begitu, film tersebut justru mampu "menyita" pikiran saya lebih lama daripada durasi filmnya itu sendiri.
Hal itu bisa dimaklumi mengingat film tersebut sejatinya diangkat dari kisah nyata. Sebuah fakta yang "membantah" perkiraan saya sebelumnya bahwa paling-paling film tersebut cuma akan memperlihatkan tokoh fiktif dengan "bumbu-bumbu" dramatik yang bisa membikin hati penonton trenyuh.
Namun, saya salah! Sebab, saat baca-baca di internet, saya jadi tahu, bahwa Rudolf Hoss dan keluarganya sungguhan ada, dan kisah mereka yang hidup santai di tengah kamp yang mematikan benar-benar terjadi!Â
Wow!
Dari Sutradara hingga Aktor
The Zone of Interest disutradarai oleh Jonathan Glazer. Glazer masih terasa "asing" bagi saya. Saya belum pernah menonton film-film lain yang dibesutnya, sehingga saya tidak mempunyai penilaian yang komprehensif atas kinerjanya saat menangani The Zone of Interest.
Meski begitu, Glazer punya cara yang berbeda dalam menyajikan sebuah film. Misalnya Glazer sengaja memberi jeda warna hitam di awal film selama beberapa menit dan membiarkan penonton mendengarkan "suara-suara aneh". Hal itu menjadi sebuah "kontemplasi" untuk meresapi suasana yang terdapat di film.
Untuk penampilan aktor dan aktris di dalamnya, menurut hemat saya, terasa biasa saja. Christian dan Sandra tidak terlalu menonjolkan kemampuan akting yang layak diapresiasi berlebih. Saya justru menilai bahwa akting Sandra di film Anatomy of Fall lebih mendalam dan menantang ketimbang di film The Zone of Interest.
Dibutuhkan Wawasan Sejarah
The Zone of Interest bukanlah film yang mudah dipahami oleh penonton awam. Sewaktu menyaksikan film ini, saya pun sempat kebingungan. Baru setelah mencari tahu tentang sejarah kehidupan Keluarga Hoss, saya jadi lebih mengerti. Alhasil, kalau kamu ingin lebih gampang "mencerna" film ini, setidaknya kamu harus mengulik kehidupan Keluarga Hoss terlebih dulu.