Menuliskan sejarah perusahaan yang terbilang sudah mapan tentu bukanlah tugas yang mudah dilakukan, terutama kalau tugas tersebut dilaksanakan di tengah Pandemi Covid-19. Setidaknya itulah yang dialami oleh Try Harijono sewaktu ia mengerjakan buku "75 Tahun PLN Menerangi Negeri".
Dalam acara bedah buku yang diselenggarakan oleh PLN dan Kompas pada 4 Maret kemarin, Try menceritakan bahwa proyek ini terbilang agak "spesial". Sebab di dalamnya terdapat sebuah tantangan yang lumayan sulit dilalui terutama sewaktu ia mesti mencari referensi dan menggali sebanyak mungkin informasi tentang perjalanan PLN dari waktu ke waktu.
Hal ini tentu bisa dimaklumi mengingat hanya ada sedikit sekali catatan yang memuat sejarah tentang PLN pada masa pra-kemerdekaan. Alhasil, ia mesti melakukan wawancara dengan para mantan direktur PLN, dan mengunjungi Arsip Nasional RI demi mendapatkan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Meski begitu, Try terbilang cukup beruntungan karena didukung tim yang solid dan punya akses untuk mengulik arsip Kompas, sehingga tugasnya dalam menyusun buku setebal 552 halaman itu pun menjadi sedikit lebih mudah.
Lewat penuturannya, Try kemudian menceritakan transformasi yang dialami perusahaan listrik yang menjadi bakal PLN dari masa ke masa. Pada zaman kolonial Hindia-Belanda, perusahaan tersebut menjadi "motor" penggerak industri.
Pada masa penjajahan Jepang, perusahaan tersebut menjelma "alat militer". Kemudian, pada masa kemerdekaan, perannya berubah sebagai simbol pembangunan.
Dalam bukunya Try tak hanya menuturkan perjalanan sejarah PLN sebagai perusahaan listrik terbesar di Indonesia, tetapi juga menyajikan foto-foto yang diambil fotografer Kompas tentang peristiwa-peristiwa penting terkait PLN.
Pengalaman serupa juga dialami oleh Arbain Rambey sewaktu ia mengurasi sejumlah foto untuk buku bertema sama, yakni "Menerangi Indonesia, Memajukan Bangsa". Jika Try lebih banyak menggambarkan kiprah PLN dalam jalinan kalimat, maka Arbain mempunyai cara yang berbeda, yakni menampilkan foto-foto terkait PLN.
Tentu di antara sekian banyak foto yang diambil, ada saja yang menarik perhatian. Misalnya foto Pulau Messa di Flores.
Pulau ini menjadi unik bukan karena terdapat keindahan alam di dalamnya, tetapi tersedia sebuah pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang menutupi separuh dari wilayahnya.