Ini adalah wujud kehadiran PLN dalam menyediakan listrik dengan energi ramah lingkungan/terbarukan kepada masyarakat yang notabene-nya tinggal di sebuah pulau, namun tetap dialiri oleh listrik dengan metode yang cukup solutif mengingat akses yang cukup sulit.
Pada waktu itu, PLTA yang sudah uzur ini sempat mendapat "hadiah" berupa berondongan peluru dari pesawat tempur hingga melubangi sejumlah bagian tubuhnya. Kini PLTA tersebut menjadi salah satu jejak sejarah yang tersisa tentang dunia kelistrikan di tanah air.
Foto lain yang lumayan "menyentuh" ialah perjuangan petugas PLN saat memperbaiki gardu listrik yang rusak. Dengan penuh keberanian dan di bawah terik matahari, para petugas itu memanjat tiang-tiang besi dan bekerja supaya aliran listrik yang terputus bisa mengalir kembali ke rumah masyarakat.
Tentu saja hal itu patut mendapat apresiasi yang baik, mengingat itu merupakan sebuah pekerjaan yang terbilang berisiko tinggi. Salut!
Wakil Direktur PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan, dokumentasi dalam dua buku itu menjadi "knowledge" yang berharga, karena terdapat pengalaman dan inovasi yang pernah dilakukan PLN pada masa lalu.
Pengalaman inilah yang diharapkan menjadi "warisan" yang bisa dibagikan kepada generasi milenial, yang notabenenya adalah calon pemimpin masa depan PLN.
Tentu saja calon pemimpin PLN pada masa depan bakal mengemban tanggung jawab yang cukup berat, terutama untuk menghadirkan listrik yang stabil di daerah-daerah pelosok (baca: daerah terdepan, terluar, dan tertinggal). Belum lagi ada "PR" lain yang mesti dikerjakan, yakni mewujudkan program 35.000 MW dan melaksanakan strategi percepatan energi terbarukan.
Ia menyebutkan bahwa dalam usianya yang menginjak 75 tahun, PLN sudah banyak berkiprah positif dalam kemajuan perekonomian. Besar kemungkinan kiprah yang sama bakal dirasakan pula pada masa depan. Oleh sebab itu, harapan tersebut perlu dijaga dan dipelihara sebaik mungkin.
Seperti yang diutarakan Direktur Utama PLN Zulkifli Zailani, PLN terus berupaya menyalakan terang dan menyalakan mimpi.