Warren Buffett tak hanya dikenal sebagai investor yang hebat, tetapi juga "motivator" yang inspiratif. Disebut "motivator" karena ia kerap memberikan "petuah" yang sangat layak disimak dan diamalkan. Salah satunya ialah "petuah" yang berbunyi: "Never depend on single income. Make investment to create a second source."Â
Walaupun hanya terdiri atas dua kalimat, namun "petuah" ini adalah salah satu kunci penting dalam membangun fundamental keuangan. Wajar, menurut sudut pandang Buffett, kalau seseorang hanya mempunyai satu sumber penghasilan saja, maka hal itu merupakan sesuatu yang "berbahaya". Sebab, kalau satu-satunya sumber penghasilan tadi hilang, maka seseorang bakal sulit bertahan hidup.Â
Hilangnya mata pencaharian tadi pastinya menjadi masalah besar, karena belum tentu yang bersangkutan bisa langsung memperoleh pekerjaan baru. Wajar, ketika perekonomian sedang "limbung", lapangan kerja umumnya jadi sangat terbatas. Alhasil, orang-orang yang terkena PHK mungkin saja harus menunggu cukup lama, katakanlah berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan, sebelum dapat bekerja kembali.
Memperoleh "Penghasilan Sampingan" lewat Investasi
Peristiwa "menyakitkan" tersebut mungkin mulai berlalu. Namun, bukan berarti tidak ada pelajaran berharga yang bisa diambil darinya. Yakni, seperti yang disampaikan Buffett, apapun jenis pekerjaan anda, milikilah "penghasilan sampingan". Penghasilan inilah yang bakal mem-backup keuangan anda manakala anda terpaksa kehilangan mata pencaharian anda.
"Penghasilan sampingan" ini bisa bermacam-macam wujudnya. Salah satunya adalah investasi saham. Biarpun disebut sebagai instrumen investasi yang berisiko tinggi, namun kalau memahami dan mempraktikkan strategi yang tepat, maka bukan mustahil, investasi saham bisa memberikan sumber penghasilan yang cukup menjanjikan.
Pekerjaan tersebut sebetulnya sudah memberinya stabilitas keuangan. Namun, karena biaya hidupnya cenderung meningkat dari waktu ke waktu, ia kemudian mulai terpikir mencari "penghasilan sampingan". Hal inilah yang kemudian membikinnya "dilema", mengingat ia tidak punya waktu lagi untuk bekerja di luar jam kantor.Â
Pasalnya, seluruh waktunya sudah habis terpakai untuk bekerja, mengingat pekerjaannya memang menuntut loyalitas yang tinggi, karena pada waktu-waktu tertentu, ia bisa lembur bahkan pada weekend sekalipun!
Meski begitu, pada suatu hari, ia melirik investasi saham. Investasi yang katanya sedang digandrungi anak muda ini memang cukup mudah dilakukan: tinggal beli saham, simpan dalam jangka waktu tertentu, dan kalau sudah "cuan" banyak, baru jual. Sesederhana itu!