Hidup Saki Tamogami sekarang terlihat begitu santai. Ia tidak harus pergi bekerja setiap hari. Ia juga tidak punya banyak aktivitas yang cukup menyita waktu.
Yang jadi kesibukannya mungkin hanyalah mengurus sebuah kafe kecil dan beberapa ekor kucing yang dipeliharanya. Selebihnya ia lebih banyak "menganggur".
Meski begitu, wanita berusia 35 tahun ini tidak khawatir pada kondisi keuangannya. Maklum, tanpa mesti melakukan apapun, ia bisa mendapat uang sebesar Rp 40 juta per bulan dari hasil sewa properti miliknya.
Saki diketahui mempunyai rumah di prefektur Saitama seharga 10 juta Yen (Rp 1,3 Milyar). Rumah keduanya seharga 18 juta Yen (Rp 2,3 Milyar) dan rumah ketiganya seharga 37 juta Yen (Rp 4,8 Milyar). Semua properti tersebut ia peroleh bukan dari warisan orangtua, tetapi dari hidup hemat yang dijalankannya selama bertahun-tahun.
Walaupun penghematan yang dijalani Saki terdengar agak "ekstrem", namun ada sebuah pelajaran berharga yang bisa dipetik di dalamnya, yaitu bahwa dengan memiliki perencanaan keuangan yang baik, maka impian yang dinilai sulit diwujudkan bisa tercapai.
Makanya, jika ingin mempunyai impian tertentu, seperti memiliki properti, mobil, atau kesempatan untuk berkeliling dunia, maka jauh-jauh hari kita mesti menyusun perencanaan keuangan dengan jelas.
Menyusun rencana keuangan bisa dilakukan dengan memilih layanan keuangan yang dikeluarkan bank. Kini sudah ada sejumlah layanan keuangan yang bisa dipilih, salah satunya adalah Danamon Optimal.
Layanan keuangan yang diluncurkan oleh Bank Danamon ini merupakan solusi finansial untuk mengoptimalkan keuangan nasabah, khususnya yang tergolong ke dalam segmen "Upwardly Mobile".
Seperti dijelaskan oleh Michellina Triwardhany, selaku Vice President Director Bank Danamon, "Upwardly Mobile" adalah masyarakat yang berusia 25-35 tahun yang berpenghasilan di atas Rp 10 Juta/bulan. Mereka umumnya "berambisi" menjadi lebih sukses, memiliki rasa ingin tahu yang besar, dan senang mengikuti gaya hidup terkini.
Sheggario, selaku pelaku bisnis dan blogger, menambahkan bahwa "Upwardly Mobile" adalah segmen yang sekarang sedang "naik kelas". Segmen ini juga termasuk sebagai "Sandwich Generation". Generasi ini biasanya mengumpulkan kekayaan dengan menjadi profesional atau pebisnis. Generasi ini juga dikenal cukup "loyal" berbelanja, berpelesiran, atau berdiskusi di caf-caf.
Agar generasi tersebut bisa mencukupi kebutuhannya sendiri dan keluarganya, maka perencanaan keuangan yang matang jelas perlu dipikirkan. Tanpa direncanakan sebelumnya, bisa-bisa uang yang didapat dari gaji atau bisnis cepat habis.