Alhasil, meskipun di program ini ada embel-embel "tabungan", namun sesungguhnya para pesertanya tidak bisa mencairkan dana Tapera-nya sewaktu-waktu layaknya tabungan biasa. Dana Tapera baru bisa diterima kalau yang bersangkutan sudah habis masa kepersertaannya.
Dengan demikian, terjawab sudah pertanyaan sebelumnya, bahwa meskipun pesertanya sudah mempunyai rumah, sehingga tidak terlalu merasakan manfaat Tapera, tetapi yang bersangkutan tetap wajib menjadi peserta Tapera dan mesti membayar iuran setiap bulan. Oleh sebab itu, pembayaran iuran tadi bisa dianggap sebagai investasi yang hasilnya baru bisa dipetik bertahun-tahun kemudian.
Walaupun mekanisme pengelolaan Tapera terkesan "dari rakyat, untuk rakyat", namun sesungguhnya ada catatan yang perlu diperhatikan, terutama soal tata kelola.
Pada tahun lalu, kita tentu masih ingat kasus yang memperlihatkan betapa buruknya tata kelola manajemen investasi yang diterapkan oleh beberapa lembaga.
Sebut saja kasus Jiwasraya, yang investasinya merugi karena manajemennya senang membeli "saham-saham gorengan". Akibatnya, tak hanya para nasabah yang dirugikan, tetapi kredibilitas negara, sebagai pemilik Jiwasraya, juga ikut dipertanyakan.
Kasus demikian tentu tidak diharapkan terulang kembali pada masa depan karena dampaknya begitu merusak.
Untuk itulah, manajemen Tapera perlu belajar dari kasus-kasus sebelumnya. Agar terhindar dari kejadian serupa, maka asas tata kelola yang baik, yang mengedepankan akuntabilitas, kapasitas, dan integritas, jelas wajib dilaksanakan. Meskipun sekarang belum jelas nasibnya, namun, kalau dikelola dengan baik, bukan mustahil pada masa depan, program ini akan mambawa kesejahteraan bagi banyak orang.
Jadi, bagi karyawan, meskipun pada awalnya terasa memberatkan, namun sesungguhnya program ini bisa membuka jalan untuk mempunyai rumah. Lewat program ini, akan ada banyak karyawan, terutama yang berpenghasilan rendah, yang terbantu dalam mewujudkan impian untuk mempunyai rumah sendiri.
Sementara, bagi investor, program ini juga menawarkan peluang investasi yang baik. Program ini tidak hanya akan "menggairahkan" sektor properti yang sudah berdarah-darah sejak beberapa tahun terakhir, tetapi juga berpotensi mengangkat harga saham di sektor tersebut.
Oleh sebab itu, jika ingin menuai "capital gain" puluhan hingga ratusan persen, maka investor mesti memasang ancang-ancang dari sekarang.Â
Investor bisa mencari saham-saham yang dianggap potensial, yang berpeluang ikut merasakan berkah dari program Tapera. Jika berhasil menemukannya, maka bukan mustahil harganya bakal "terbang" tinggi pada tahun-tahun berikutnya.