Berkat suntikan dana dari pasar modal, perusahaan tadi mempunyai "tenaga" untuk melakukan ekspansi bisnis secara besar-besaran.
Hal itu bisa dilihat dari banyaknya grup band yang dibentuk, konser yang diselenggarakan, dan promosi yang dilakukan.
Alhasil, sekarang kita jadi mengenal sejumlah grup band terkenal dari Negeri Ginseng, seperti Super Junior, SNSD, dan Red Velvet.
Semua itu adalah "buah" dari ekspansi yang dilakukan perusahaaan tersebut, sekaligus memperlihatkan betapa kuatnya pengaruh "Korean Wave" di tanah air.
Hal ini tentu menjadi harapan besar bagi pelaku industri kreatif di tanah air.
Tak hanya Glenn, sejumlah pengusahaa di bidang ini pun berkeinginan agar karya-karya dari Indonesia bisa "membanjiri" pasar luar negeri, seperti halnya produk-produk kreatif dari Korea.
Namun demikian, jika dilihat dari pasal modal, jumlah perusahaan entertaintment yang melakukan IPO jumlahnya masih sangat sedikit.
Sejauh ini baru ada satu perusahaan entertaintment yang tercatat menggelar IPO, yakni PT MD Pictures Tbk (FILM).
Perusahaan yang dikomandani oleh Manoj Punjabi ini melepas 9,5 miliar lembar sahamnya ke masyarakat pada tahun 2018 silam.
Walaupun masih terbilang baru, target yang diusung MD lumayan banyak.
Pada tahun 2020, MD memasang target untuk memproduksi 12 judul film.