Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Di Balik Pengalaman "Nyaris" Bangkrut

20 Februari 2020   09:01 Diperbarui: 20 Februari 2020   09:07 1158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walaupun sudah lama memegang sahamnya, sejujurnya saya belum begitu mengenal sosok direktur yang mengelola PT Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk. Saya hanya pernah membaca profil singkat para direktur tersebut dari laporan keuangan tahunan yang dirilis perusahaan.

Informasi yang disampaikan di dalamnya memang sangat terbatas, lebih mirip curriculum vitae. Nyaris tak ada informasi yang sifatnya personal, yang bisa ditemukan di situ.

Oleh sebab itu, saya merasa perlu mencari beragam informasi lain, karena kalau saya mengenal direkturnya lebih "dekat", saya bisa memperoleh penilaian lebih apakah ia adalah sosok manajer yang punya integritas dan kapasitas.

Beruntung, informasi yang saya cari bisa ditemukan dengan mudah di youtube. Di beberapa akun terdapat beberapa cuplikan wawancara Irwan Hidayat, salah satu direktur Sido Muncul. Sosok Irwan memang cukup familiar, sebab ia disebut-sebut sebagai sosok kunci kebangkitan Sido Muncul.

Satu video yang menarik perhatian saya adalah video yang berjudul Catatan Najwa Part 2: Ide-Ide Brilian Bos Sido Muncul. Di dalamnya Najwa Shihab berbincang-bincang singkat dengan Irwan tentang "resep sukses" dalam membesarkan perusahaan.


Setelah selesai menyaksikan video tersebut, saya baru mengetahui bahwa dulunya Sido Muncul ternyata pernah nyaris bangkrut. Ini membikin saya agak kaget, karena setahu saya, perusahaan Sido Muncul yang sekarang sahamnya tercatat di bursa efek indonesia dikenal sebagai perusahaan yang "tangguh".

Disebut demikian karena perusahaan jamu terbesar di Indonesia ini sama sekali tidak mempunyai utang bank. Ia hanya memiliki utang usaha, dan jumlahnya pun sangat kecil, sehingga bisa langsung lunas kalau perusahaan ingin membayarnya secara tunai.

Walaupun utangnya sangat sedikit, bukan berarti kinerja Sido Muncul tersendat. Yang terjadi justru sebaliknya, kinerjanya terbilang cemerlang pada tahun 2019, sebab penjualannya tembus hingga 3 trilun rupiah, dan labanya mencapai 800-an miliar rupiah. Dengan kondisi demikian, Sido Muncul sangat jauh dari kata bangkrut.

Prestasi yang berhasil diukir oleh Sido Muncul sejatinya merupakan akumulasi kerja keras pada masa lalu. Beragam jenis pengalaman, termasuk yang "pahit" sekalipun, boleh jadi memberi andil dalam membentuk perusahaan pada saat ini.

Andaikan dulu manajemen Sido Muncul "angkat tangan" dalam menghadapi utang yang nilainya ratusan miliar rupiah, sepertinya mustahil akan tercipta perusahaan yang tangguh seperti sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun