Saat sedang lapar, tetapi malas keluar ruangan untuk membeli makanan, seorang teman saya biasanya langsung menghidupkan smartphonenya, membuka sebuah aplikasi yang tersemat di layar, dan memilih menu makanan yang ingin disantapnya. Setelah selesai menitik lokasi dan membayar tagihan, ia cukup duduk manis. Tak lama kemudian, pesanannya datang, dan semua masalahnya selesai.
Pemandangan tersebut tentu sudah umum dijumpai dalam kehidupan sekarang. Mayoritas sudah terbiasa memesan makanan dengan cara demikian, sehingga hal itu bukan sesuatu yang istimewa.
Namun, kalau kita menengok masa lalu, ketika teknologi digital belum berkembang seperti saat ini, hal itu mungkin dianggap sebagai sesuatu yang luar biasa!
Semua itu bisa terjadi berkat kecanggihan teknologi digital, yang kini sudah menjangkau segala macam aktivitas masyarakat, termasuk dalam hal berobat. Dengan adanya teknologi tersebut, seseorang yang terkena penyakit tertentu bisa segera mendapat pelayanan medis tanpa perlu repot-repot mengurus administrasi terlebih dulu. Semua bisa diurus via aplikasi di smartphone.
Hal itulah tercermin dalam layanan yang dikembangkan oleh BPJS Kesehatan. Seiring dengan kemajuan zaman, BPJS Kesehatan mulai memanfaatkan teknologi digital untuk memaksimalkan layanan bagi para pesertanya. Salah satu wujudnya ialah peluncuran aplikasi Mobile JKN.
Sejak dibuat beberapa tahun yang lalu, aplikasi Mobile JKN telah berevolusi menjadi "one stop solution" bagi para Peserta JKN-KIS. Beberapa fitur dimunculkan untuk memaksimalkan pelayanan di fasilitas kesehatan.
Salah satunya ialah fitur Sistem Antrean Online. Fitur ini sebetulnya diciptakan untuk menjawab persoalan yang muncul sewaktu Peserta JKN-KIS melakukan regitrasi di rumah sakit.
Oleh karena yang mendaftar banyak, jangan heran, antrean yang terjadi panjang sekali. Hal ini jelas tidak efisien, lantaran waktu yang seharusnya dipakai untuk berobat malah terbuang lantaran peserta harus menunggu antrean.
Untuk mengatasi masalah itulah, BPJS Kesehatan kemudian membuat Sistem Antrean Online. Sejauh ini, sistem telah diterapkan di sejumlah klinik atau rumah sakit dan dirasa banyak membantu Peserta JKN-KIS dalam mendapat layanan medis di rumah sakit.
Salah satu Peserta JKN-KIS yang tertolong dengan adanya sistem ini ialah Hadirianto. Sewaktu datang mengunjungi Klinik Amanda Purwokerto untuk memeriksakan kondisi kesehatannya, lelaki yang bekerja sebagai wiraswasta ini hanya datang membawa smartphonenya. Maklum, dari rumah, ia sudah mendaftar berobat via aplikasi Mobile JKN, sehingga tidak perlu lagi sibuk menyiapkan segala macam berkas.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!