Apalagi kalau perusahaan yang sahamnya saya koleksi senang berekspansi. Saya malah tambah semangat menyerok sahamnya di harga lebih rendah karena saya tahu, selama perusahaan rajin melakukan ekspansi, selalu ada jaminan pertumbuhan pada masa depan, dan hal itu bisa berarti harga sahamnya akan naik.
Dengan pemikiran demikian, saya jadi tidak terlalu merisaukan penurunan harga saham yang sifatnya sementara. Kadang penurunan ini terjadi selama berhari-hari, kadang bermingu-minggu, kadang pula berbulan-bulan.
Namun, selama fundamentalnya tetap solid dan IHSG belum "crash", saya dapat terus tidur nyenyak. Saya membiarkan saham-saham tersebut lebih banyak kesempatan untuk bertumbuh.
Kesabaran seperti ini memang tidak bisa dipelajari dari seminar atau buku, tetapi terbentuk berkat "jam terbang" yang panjang. Dibutuhkan waktu investasi yang lama agar seorang investor terbiasa dengan suasana di pasar saham yang cenderung fluktuatif.
Kalau sudah terbiasa, barulah kesabaran di dalam dirinya akan terwujud secara alami. Dengan demikian, fluktuasi harga yang sifatnya sementara tidak akan terlalu mengusiknya.
Penutup
Membangun tim sepakbola yang tangguh jelas bukan tugas yang mudah. Untuk mewujudkan "the dream team" tersebut, seorang pelatih mesti merekrut pemain yang tepat, menggenjot latihan, dan mengatur strategi yang andal.
Semuanya tentu perlu waktu yang lama agar hasilnya bisa terlihat jelas dan bikin puas.
Demikian pula dengan berinvestasi di pasar saham. Dalam meracik portofolionya, seorang investor mesti membeli saham-saham berfundamental baik yang sudah ditelitinya, mengawasi kinerja perusahaan secara cermat, dan membiarkan saham-sahamnya bertumbuh.
Semua itu juga butuh waktu yang panjang dan investor harus banyak-banyak bersabar. Namun, kalau hasilnya sepadan, tidak ada salahnya hal itu dilakukan. Â Â