2019 mungkin adalah tahun yang "berat" bagi Erin Heatherton. Pasalnya, mantan kekasih Leonardo DiCaprio tersebut belum lama ini mengalami kebangkrutan.
Erin yang berprofesi sebagai model dikabarkan mempunyai utang hingga 500 ribu USD atau sekitar 7,1 miliar Rupiah. Jumlah tersebut belum termasuk tunggakan pajak dan denda hukum yang tengah menjeratnya. Jika ditotal, mungkin semua mencapai 10 kali lipat dari utangnya sekarang!
Dengan utang segunung, wajar kalau Erin merasa sangat tertekan. Namun, ia jelas tidak bisa menyalahkan siapapun. Sebab, ia tahu, hal itu hanya akan memperburuk situasi. Teman-teman dan keluarganya akan menjauhinya kalau ia bersikap demikian. Ia tentu tidak ingin ditinggalkan sendirian, terutama dalam krisis seperti itu.
Barangkali yang bisa Erin salahkan justru dirinya sendiri. Andaikan tidak suka berutang, semua ini tentu tidak akan terjadi. Kegemarannya dalam berutang sudah dimulai sejak tahun 2010 silam. Pada waktu itu, ia sampai mengoleksi tiga kartu kredit untuk membiayai semua kebutuhan dan keinginannya.
Sebagai model terkenal, Erin tentu tidak terlalu cemas atas setumpuk utang di kartu kreditnya. Dengan honor yang besar, ia bisa membayar utang-utangnya hanya untuk berutang lebih banyak lagi.
Namun, Erin sepertinya lupa bahwa kariernya sebagai model suatu saat akan "redup". Ia terus saja mempertahankan gaya hidup yang mewah dan boros meskipun namanya pelan-pelan mulai "surut" di dunia model. Ujung ceritanya tentu sudah bisa ditebak.
Dengan penghasilan yang minim, Erin kini kelimpungan melunasi utang-utangnya. Apalagi bunga kreditnya terus "beranak-pinak" ketika ia telat bayar. Akhirnya, dalam usia yang masih tiga puluhan, ia terpaksa hidup pontang-panting dalam "bayangan" utang yang tinggi.
Menghindari Urusan Utang di Pasar Saham
Kisah hidup Erin di atas tentu bisa jadi pelajaran untuk siapapun, termasuk para investor saham. Hal itu tentu perlu dicermati. Sebab, ada kasus investor sampai berutang untuk bertransaksi saham.
Hal ini biasa terjadi manakala investor ingin sekali beli saham, tetapi kebetulan sedang tidak punya uang. Untuk mengatasinya, investor mungkin saja nekat meminjam uang dari keluarga, teman, bank, atau bahkan perusahaan sekuritas.