Pelataran Klenteng Hok Lay Kiong di kawasan Proyek, Bekasi, tampak terang menyala kemarin malam. Pasalnya, di "muka klenteng" itu terhampar bara sepanjang tiga meter. Uniknya, hamparan bara yang disebar di atas gundukan tanah itu tidak dipakai untuk memasak makanan, tetapi untuk atraksi injak bara.
Sewaktu menyambangi tempat tersebut, saya melihat beberapa pemuda bersiap di tepi hamparan bara. Para pemuda yang mayoritas berkaos merah-merah itu berniat berjalan melintasi bara yang panas!
Saya salut menyaksikan keberanian para pemuda tersebut. Pasalnya, bara yang tersedia betul-betul panas layaknya nyala bara di tungku tukang satai. Makanya, saya harus menyaksikan atraksi itu dalam jarak sekitar lima meter. Agak jauh memang. Sebab, kalau terlalu dekat, kulit saya terasa sakit, terkena hawa panas yang dipancarkan bara tersebut.
Namun demikian, anehnya, para pemuda itu seolah mengabaikan udara panas yang terpancar. Tanpa alas kaki, mereka nekat berjalan di atas hamparan bara, dan setelah atraksi selesai dilakukan, tak satu pun dari pemuda tersebut, yang mengalami cidera.
Perayaan Hari Ulang Tahun Kongco Hian Tian Siang Tee
Aktraksi injak bara ialah satu di antara beberapa "upacara" untuk merayakan hari ulang tahun Kongco Hian Tian Siang Tee. Berdasarkan literatur, Kongco Hian Tiang Siang Tee adalah Dewa Penguasa Langit dan Bumi. Makanya, perayaan HUT-nya dilakukan secara besar-besaran setiap tahun di klenteng tersebut.
Atraksi lainnya yang juga tergolong "ekstrem" ialah potong lidah. Dalam atraksi tersebut, beberapa orang tertentu mencoba mengosok-gosokkan benda tajam, seperti parang atau pisau, ke lidahnya.
Sayangnya, sewaktu saya tiba, aktraksi itu sudah usai, sehingga saya belum berkesempatan menyaksikannya kali ini. Namun demikian, berdasarkan pengalaman tahun lalu, saya melihat atraksi serupa berjalan dengan lancar dan aman. Sebab, tak ada satu pun peserta yang mengalami cedera sesudah melakukan aksi demikian.
Selain itu, tersedia pula hiburan Gambang Kromong yang dipentaskan tiga malam berturut-turut. Dalam acara hiburan tersebut, sejumlah orang, yang mayoritas didominasi generasi tua, terlihat asyik berjoget di pelataran panggung.Â