Pada tahun 2016, sewaktu saya masih aktif mengajar di sebuah sekolah di Bekasi, saya sering memutarkan sejumlah lagu di kelas. Selain untuk "mengusir" suasana suntuk di dalam ruangan, lagu-lagu tersebut bisa menciptakan efek relaksasi, terutama sewaktu saya meminta siswa saya membuat sebuah karangan. Hasilnya? Siswa saya ternyata dapat menghasilkan tulisan yang enak dibaca dan kaya informasi. Tulisan-tulisan mereka juga menunjukkan kreativitas, yang sampai sekarang membikin saya terkagum-kagum.
Barangkali itulah Efek Mozart yang sering "digaungkan" oleh Don Campbell. Don Campbell adalah edukator terkemuka di dunia dalam bidang hubungan antara musik dan penyembuhan. Dia belajar musik klasik pada Nadia Boulanger di Perancis dan telah menulis beberapa buku yang "menggemparkan". Sebut saja buku Mozart Effect, yang di dalamnya Campbell menyebut bahwa musik bisa "mendongkrak" kualitas belajar siswa di kelas.
Biarpun sampai saat ini masih banyak ilmuwan yang meragukan Efek Mozart, dengan mengesampingkan semua asumsi yang ada, saya melihat sendiri "keampuhan" musik dalam menunjang proses belajar siswa. Makanya, dalam suasana yang santai, saya sering "menghadirkan" sejumlah musik pilihan untuk diperdengarkan.
Satu lagu yang sering diputar dan cukup banyak disukai, khususnya oleh siswi saya, adalah lagu Tetap Dalam Jiwa, yang dinyanyikan oleh Isyana Sarasvati. Jika Anda lupa lirik lagunya, berikut saya tampilkan videonya yang diambil dari youtube.
Sewaktu saya mendengar lagu itu pertama kali, pikiran saya segera "terbang" pada aliran  Musik Soul. Menurut sejarahnya, MusikSoul adalah satu genre musik populer yang berasal dari Amerika Serikat. Aliran musik itu muncul dan berkembang pada akhir 1950 dan awal 1960. Jenis musik itu menggabungkan dua aliran musik yang telah "lahir" sebelumnya, yakni Rythm and Blues. Makanya, jangan heran kalau liriknya sungguh "dalam" dan penuh penghayatan.
S untuk Soul?
Setelah sukses bersolo karier, Isyana juga sempat berduet dengan Raisa dalam lagu Anganku Anganmu. Sebuah lagu yang "lembut" di telinga dan sarat makna. Lagi-lagi, dalam lagu itu, saya juga sempat menangkap nuansa musik soul di liriknya, biarpun itu tidak sekontras lagu Tetap Dalam Jiwa.
Namun, mengapa motor matik itu diberi nama Mio S? "Rahasia" apa yang terdapat di balik huruf S di nama tersebut? Awalnya, saya menebak bahwa huruf s itu bisa berarti Soul, yang menjadi style musik Isyana. Namun, ternyata saya salah. Sebab, menurut Minoru Morimoto, selaku Presiden Direktor PT YIMM, huruf s itu punya banyak makna, seperti "special", "smart", "sophisticated", "stylish", atau bahkan "semangat".
Namun demikian, apapun kepanjangannya, Mio S kini telah siap melaju di jalanan di Indonesia. Dengan empat variasi warna, yaitu "special green", "spirit red", "strong black", dan "smart white", motor tersebut bisa menimbulkan kesan yang "smart" dan "sophisticated" bagi pengemudinya. Lantas, apa saja fitur-fitur yang ditawarkan oleh kendaraan tersebut?
Fitur-fitur Mio S