Owa Jawa barangkali adalah kera yang paling "sensitif", "selektif", dan "posesif" yang pernah saya jumpai.
Bersama Pertamina dan Kompasiana, saya berkesempatan mengunjunginya di Balai Besar Taman Nasional Gurung Gede Pangrango, Sukabumi, pada tanggal 13 dan 14 November lalu.
Setelah menempuh perjalanan sekitar tiga jam, bis yang kami naiki pun akhirnya tiba di gerbang masuk taman nasional. Dari situ, bersama sembilan belas kompasianer lainnya, saya "diangkut" naik jeep menuju lokasi.
Awalnya, saya agak heran. Mengapa kami semua harus pergi ke situ naik mobil berkapasitas di atas 2000 cc tersebut? Pertanyaan itu akhirnya terjawab setelah kami harus menempuh jalanan berlumpur.
Medan yang dilalui memang mustahil ditempuh dengan mobil biasa. Pasalnya, jalanan sangat basah dan berlubang akibat diguyur hujan semalam. Makanya, jeep yang kami tumpangi pun berjalan terseok-seok melewatinya.
Untungnya, sopir kami terampil mengemudikan jeep. Walaupun di tepi jalan terdapat jurang yang menganga, dia tetap tenang "memainkan" gas dan kopling.
Hasilnya? Mobil pun meliuk-liuk tidak karuan, sementara kami yang duduk di belakang terus berdoa minta keselamatan. Hahahahahahahahahahaha.
Untungnya, jalan tersebut sukses dilalui juga. Tidak terjadi kecelakaan apapun. Akhirnya kami bisa "menjejak" bumi dengan selamat biarpun pakaian sedikit belepotan terkena cipratan lumpur.
Salut untuk bapak sopir!
Setibanya di kawasan konservasi, kami langsung "disambut" oleh Owa Jawa. Kami cukup beruntung dapat melihatnya secara langsung.