Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Marah yang "Elegan"

8 Juni 2017   08:28 Diperbarui: 8 Juni 2017   20:33 4872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Ya, saya memberinya.”

“Kemudian, kalau mereka enggan menyantap hidangan itu, apa yang akan Anda lakukan?”

“Saya akan menyimpannya lagi.”

“Demikianlah petapa! Sebagaimana seorang tuan rumah yang menyediakan santapan untuk tamunya, Anda tadi memberi saya caci-maki. Namun, saya enggan menerimanya sedikit pun! Jadi, simpanlah kembali semua caci-maki itu untuk diri Anda sendiri, petapa!”

Makjleb!

Walaupun cerita di atas menjelaskan cara untuk mengatasi kemarahan diri sendiri dan kemarahan orang lain secara lebih elegan, dalam praktiknya, cara tersebut jelas bukan hal yang gampang dilakukan.

Apalagi, kalau kita terbiasa mengungkapkan kemarahan secara blak-blakan, butuh latihan yang jauh lebih lama dan lebih panjang.

Namun demikian, coretan di pintu belakang sebuah truk yang pernah saya baca barangkali bisa menjadi bahan renuangan: “Kendalikan amarahmu, sebelum amarahmu mengendalikanmu!”

Salam.

Adica Wirawan, founder Gerairasa.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun