Jumlah itu belum ditambah sejumlah “konser mini” yang kerap mereka adakan untuk ajang promosi. Jadi, secara keseluruhan, mereka telah menghabiskan lebih dari 10.000 jam.
Kemudian, timbul pertanyaan begini: “Apakah dengan hanya menerapkan kaidah 10.000 jam, grup band kesayangan kota Liverpool itu berhasil mengukir prestasi fenomenal dalam dunia musik?”
Jawabannya ternyata tidak.
Menurut hemat saya, sebuah kesuksesan tak bisa diperoleh hanya dengan satu faktor saja, seperti kaidah 10.000 jam, tetapi juga harus disertai dengan faktor lainnya, seperti bakat dan keberuntungan.
Sebagai contoh, bisakah The Beatles meraih prestasi kalau semua personelnya gagap bernyanyi, sering salah memetik gitar, asal-asalan menabuh drum sewaktu membawakan sebuah lagu?
Kemudian, andaikan semua peronelnya terampil sekali bermain musik, dan telah menyelesaikan kaidah 10.000 jam dengan baik, akankah mereka mendapat kesuksesan tanpa faktor keberuntungan, seperti situasi negara yang sedang aman? Tentu tidak! Jadi, untuk sukses, kita tak hanya bisa mengandalkan satu faktor.
Hikmah Atas Kesuksesan Jackie Chan
Kasus Jackie Chan pun demikian. Saat semua faktor yang mendukung terwujudnya sebuah kesuksesan sudah lengkap, barulah ia berhasil memperoleh Piala Oscar. Jadi, sebetulnya, dari keberhasilan Jackie Chan, kita dapat belajar bahwa kesuksesan itu tak bisa dicapai secara instan.
Semuanya butuh proses, butuh waktu.
Hanya masalahnya sekarang banyak orang yang sudah ngebet ingin sukses secepat mungkin. Oleh sebab itu, kita kini tentunya sudah sering mendengar jargon-jargon berikut: “Pensiunlah semuda mungkin, sukseslah semuda mungkin, kayalah semuda mungkin.”