Mohon tunggu...
adibzainuddin
adibzainuddin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Maha siswa

Memancing olahraga

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Peran Agama Berprestasi dalam Berpolitik

27 Desember 2024   00:50 Diperbarui: 27 Desember 2024   00:49 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Agama, sebagai sumber nilai moral dan etika, memiliki potensi besar untuk memberikan kontribusi positif dalam dunia politik. Dalam konteks politik, agama yang berprestasi dapat membantu menciptakan tata kelola pemerintahan yang lebih adil, bermoral, dan berpihak pada kepentingan masyarakat luas. Namun, peran ini harus diimplementasikan secara bijak, tanpa mencampuradukkan urusan agama dengan politik praktis secara berlebihan.

Politik Berbasis Nilai dan Etika

Agama yang berprestasi dalam politik seharusnya mampu mendorong politisi dan pemimpin untuk menerapkan nilai-nilai kejujuran, keadilan, integritas, dan keberpihakan pada rakyat. Contohnya adalah menciptakan kebijakan yang tidak hanya berdasarkan kepentingan ekonomi atau kekuasaan, tetapi juga mempertimbangkan prinsip-prinsip kemanusiaan dan keadilan sosial yang diajarkan agama.

Menjaga Harmoni dan Persatuan

Agama memiliki kapasitas untuk menjadi perekat sosial, mendorong persatuan di tengah keragaman budaya, suku, dan kepercayaan. Ketika agama berfungsi dengan baik dalam politik, ia dapat mempromosikan dialog antarumat beragama dan menciptakan ruang yang inklusif bagi semua pihak.

Memerangi Korupsi dan Praktik Politik Kotor

Pemimpin yang terinspirasi oleh ajaran agama seringkali lebih terdorong untuk menolak korupsi dan praktik politik yang tidak bermoral. Dengan menjunjung tinggi nilai keimanan, agama bisa menjadi pengingat bagi politisi untuk menjalankan tugasnya demi kepentingan masyarakat, bukan demi keuntungan pribadi.

Tantangan dalam Implementasi 

namun, penting untuk diingat bahwa peran agama dalam politik harus bersifat inklusif dan tidak diskriminatif. Ketika agama digunakan sebagai alat politik untuk kepentingan golongan tertentu, potensi konflik dan polarisasi masyarakat akan meningkat. Oleh karena itu, agama yang berprestasi dalam politik adalah agama yang mampu mengilhami kebijakan tanpa menjadi alat segregasi atau propaganda kekuasaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun