Saya cinta Nahdatul Ulama (NU). Gagasan Islam yg orisinil lahir dari proses panjang perjuangan kemerdekaan gotong-royong bangsa Indonesia, melalui gemblengan intelektual di pondok pesantren (ponpes) selama bertahun-tahun. Santri-ulama NU bukan tipikal yg mengaku-aku "islam" hanya dalam hitungan satu-dua tahun bermodal demo-demo di jalanan dan dengar ceramah-ceramah singkat saja di internet dan majelis taklim terdekat di rumahnya. Bagi saya, tradisi keislaman yang benar adalah harus kembali kepada penggalian intelektual yang bersumber dari ponpes-ponpes yang digali selama BERTAHUN-TAHUN, bukan menggali di jalanan dengan demo-demo musiman satu-dua tahun.
Singkat kata, saya salut dengan tokoh-tokoh NU yang mau terjun ke politik praktis di SAAT SEKARANG INI di perhelatan PILPRES 2019 guna menyelamatkan wajah agama yang sesungguhnya dari corengan kelompok-kelompok yang bertopeng agama yang kerap menutupi akal sehat awam dan menjauhkan awam dari tradisi ilmu keislaman Indonesia yang benar. Merdeka!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H