Beberapa pekan terakhir, Presiden Joko Widodo disibukan dengan persoalan jalan rusak di sejumlah provinsi. Presiden Indonesia dua periode ini harus turun gunung untuk membereskan urusan jalan rusak di Lampung, Sumatera Utara, dan Jambi.
Berawal dari video viral di media sosial TikTok, kerusakan jalan di Lampung mendapat perhatian orang nomor satu di Indonesia. Kritikan yang disampaikan TikTokers Bima Yudho Saputro dengan akun @awbimaxreborn berhasil menarik perhatian Jokowi.
Melalui akunnya itu, Bima membuat konten presentasi bertajuk alasan Lampung "tidak maju-maju". Dalam video itu Bima mengkritik banyak sektor, termasuk. Soal infrastuktur, secara khusus Bima Yudho berpandangan, infrastruktur di Lampung banyak yang rusak.
Video berdurasi 3 menit 28 detik itu lantas viral dan menuai sorotan publik, termasuk pemerintah daerah, pusat hingga presiden. Banyaknya media massa yang memberitakan peristiwa tersebut, membuat Jokowi akhirnya harus datang langsung ke Lampung.
Setelah viral kerusakan jalan di Lampung, warganet pun beramai-ramai melaporkan kerusakan jalan di daerahnya masing-masing di berbagai platform media sosial. Masyarakat yang kondisi jalan di daerahnya juga rusak parah, satu persatu mulai memviralkan dengan harapan mendapat perhatian Presiden Jokowi.
Seorang netizen di Sumatera Utara, @AzwarNasution8 pun meniru apa yang dilakukan Bima. Dia mengunggah video menggambarkan kondisi jalan rusak di kawasan Sonomartani dan Kualuh Hilir, Labuhan Batu Utara, memohon perhatian Jokowi.
Tidak hanya ke Lampung, Jokowi juga harus turun tangan mengecek jalan rusak di Jambi dan Sumatera Utara. Warga di Lampung, Sumatera Utara, dan Jambi seolah tidak memiliki saluran untuk melaporkan kondisi jalan rusak yang berada di wilayahnya. Pemerintah daerah setempat juga seperti menutup mata dan telinga, tidak mau mendengar apa yang dikeluhkan warganya.
Berbeda dengan Provinsi Jateng. Di bawah kepemimpinan Gubernur Ganjar Pranowo, warga Jawa sangat mudah dan bebas mengadukan jalan rusak di wilayahnya masing-masing.
Kepala daerah yang dikenal sangat dekat dengan rakyatnya ini membuka berbagai platform aduan. Tujuannya, supaya warganya mudah mengadukan jalan rusak, sehingga eksekusi perbaikan bisa dilakukan dengan cepat.
Ganjar Pranowo menjadikan akun media sosialnya untuk menjadi kanal aduan masyarakat. Ganjar berusaha menjadikan Pemprov Jateng sebagai pelayan publik yang cepat dan responsif.
Tidak hanya itu, gubernur dua periode ini juga membuat aplikasi LaporGub dan Jalan Cantik sebagai platform untuk menampung aduan masyarakat terkait infrastruktur di Jateng.