Mohon tunggu...
Adibil Alfariz
Adibil Alfariz Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Saya seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri di surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Salah Jurusan: Kurangnya Informasi serta Rendahnya Pemahaman Diri

16 Juni 2023   15:00 Diperbarui: 16 Juni 2023   15:02 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pastinya setiap orang yang memilih jalan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan memiliki alasan yang berbeda-beda, seperti dorongan dari orang tua, dari lingkungan sekitar, bisa dari sendiri, ataupun ada faktor-faktor lain yang mendorong untuk berkuliah. Calon mahasiswa pada seharusnya memperhatikan atau mempertimbangkan jurusan apa yang nantinya mereka pilih dan jalani pada perkuliahan mereka tetapi menurut beberapa sumber yang telah saya baca tidak sedikit orang yang berkuliah tapi tidak sesuai dengan keinginan mereka serta potensi yang mereka miliki

Menurut Piliyanti, terdapat beberapa faktor yang menarik bagi mahasiswa dalam memilih program studi. Berikut adalah beberapa faktor tersebut yang disebutkan oleh Nuryaman (2006) dan ditambahkan dengan faktor-faktor yang disebutkan oleh Piliyanti:

1. Cita-cita: Mahasiswa memilih program studi berdasarkan tujuan karier atau cita-cita mereka di masa depan.

2. Mutu pendidikan: Kualitas pendidikan yang ditawarkan oleh program studi menjadi pertimbangan penting bagi mahasiswa.

3. Kemudahan mendapatkan pekerjaan: Mahasiswa mempertimbangkan peluang mendapatkan pekerjaan yang baik setelah lulus dari program studi tersebut.

4. Fasilitas perkuliahan: Ketersediaan dan kualitas fasilitas pendukung perkuliahan seperti ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, dan sebagainya menjadi faktor penarik.

5. Biaya kuliah yang terjangkau: Mahasiswa mempertimbangkan biaya kuliah yang dapat mereka akses secara finansial.

6.  Tersaringnya di UMPTN: Beberapa mahasiswa memilih program studi yang tidak memerlukan tes seleksi nasional (UMPTN) sebagai syarat masuk.

7.  Program studi: Tingkat popularitas program studi juga mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam memilih program studi tertentu.

8. Teman: Kehadiran teman atau rekan studi yang sudah dikenal menjadi pertimbangan bagi mahasiswa.

9. Kehendak orang tua: Mahasiswa juga mempertimbangkan keinginan dan harapan orang tua terkait pilihan program studi.

10. Promosi: Program studi yang melakukan promosi aktif dan memberikan informasi yang jelas dapat menarik minat mahasiswa.

11. Gelar: Mahasiswa juga mempertimbangkan prestise atau gelar yang akan mereka dapatkan setelah menyelesaikan program studi tersebut.

12. Memperluas wawasan pergaulan: Mahasiswa ingin memperoleh pengalaman baru dan memperluas jaringan pergaulan melalui program studi yang mereka pilih.

Dalam proses pemilihan jurusan di perguruan tinggi, salah memilih jurusan adalah masalah yang sering terjadi. Beberapa faktor yang menyebabkan kesalahan dalam memilih jurusan antara lain: mahasiswa sudah memahami minat dan bakatnya sebelum masuk perguruan tinggi, namun memilih jurusan yang tidak sesuai; pemilihan jurusan berdasarkan pertimbangan passing grade yang rendah; kurangnya informasi yang memadai tentang pilihan jurusan; dan pengaruh dari orang-orang terdekat seperti orang tua, saudara, atau pacar. Penting bagi mahasiswa untuk mengumpulkan informasi yang cukup, mempertimbangkan minat dan bakat pribadi, serta mendapatkan panduan yang baik dalam memilih jurusan yang sesuai dengan potensi mereka.

Salah memilih jurusan yang tidak sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuan dapat menyebabkan perasaan tidak menyenangkan dan mempengaruhi motivasi belajar. Individu mungkin mengabaikan perasaan mereka demi memenuhi harapan orang lain, tetapi hal ini dapat menyebabkan perasaan negatif seperti kesal, marah, sedih, dan penyesalan. Gejala psikologis ini dapat mengganggu kemampuan berpikir dan mengerjakan tugas. Tekanan akademik di perguruan tinggi juga dapat memperburuk situasi. Oleh karena itu, penting bagi individu untuk memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan kemampuannya agar dapat merasa termotivasi dan meraih kepuasan dalam belajar dan pekerjaan mereka.

Ketika menghadapi kesalahan dalam memilih jurusan, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk menangani situasi tersebut. Pertama, melakukan introspeksi diri menjadi hal yang penting guna memahami alasan di balik kesalahan tersebut dan mengidentifikasi minat, keahlian, serta tujuan karier yang diinginkan. Selanjutnya, berkonsultasilah dengan penasihat akademik atau konselor pendidikan yang berpengalaman. Mereka akan memberikan informasi tentang opsi yang tersedia, seperti perpindahan jurusan atau perubahan program studi yang lebih sesuai. Selain itu, melakukan penelitian mendalam mengenai jurusan yang diminati dan berinteraksi dengan mahasiswa yang sedang menjalani jurusan tersebut juga merupakan langkah yang dianjurkan. Pahami kurikulum yang ditawarkan dan peluang karier yang terkait dengan jurusan tersebut. 

Setelah itu, buatlah rencana tindakan yang terperinci dengan menetapkan target jangka panjang dan pendek untuk mencapai tujuan baru. Tetap berkomitmen dan berusaha keras untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam jurusan yang baru dipilih. Jangan lupakan pentingnya menjaga keseimbangan antara kehidupan akademik dan pribadi, dan carilah dukungan dari teman, keluarga, atau mentor untuk memberikan motivasi dan perspektif positif. Ingatlah bahwa kesalahan dalam memilih jurusan bukanlah akhir dari segalanya, tetapi merupakan kesempatan untuk belajar dan tumbuh. Dengan semangat dan tindakan yang tepat, kesalahan tersebut dapat diatasi dan kesuksesan dalam pendidikan dan karier dapat dicapai.

DAFTAR PUSTAKA

Primayasa, W., Arifin, I., & Baharsyah, M. Y. (2020). Pengaruh salah pilih jurusan terhadap rasa putus asa mahasiswa Teknik Informatika. Nathiqiyyah, 3(1), 22-26.

Sohar, A. C. (2018). Pendekatan Konseling Realitas Dalam Mengatasi Konflik Intrapersonal Pada Mahasiswa “Salah Jurusan” di Prodi Bimbingan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Jurnal Komunikasi Islam Dan Kehumasan (JKPI), 2(1), 1-15.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun