Mohon tunggu...
Adib Hasbullah
Adib Hasbullah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

mahasiswa ilmu komunikasi fakultas ilmu sosial dan humaniora uin jogja

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Semangat Nasionalisme Lewat Kuliah Luar Ruang

16 Mei 2014   05:51 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:29 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Berawal dari sebuah diskusi kelas yang biasanya dilakukan pada suatu perkuliahan muncul sebuah ide menarik untuk melakukan sebuah kunjungan ke beberapa museum. Ide itu muncul melalui tawaran dari bapak Mahfud pada yang mengampu mata kuliah Penulisan kreatif. Ketika ide tersebut ditawarkan para mahasiswa sangat antusias untuk melaksanakan kegiatan kunjuungan itu. Setelah melewati beberapa pertimbangan ahirnya kami memutuskan untuk melakukan kunjungan ke museum Garuda dan museum Sonobudoyo.

Kegiatan kunjungan pertama kami adalah museum garuda. Terletak di daerah Sewon bantul Yogyakarta museum Garuda memang belum begitu popuer diwilayah kota yang terkenal dengan segudang obyak wisata. Berada tidak jauhdari kampus Institut Seni Indonesia Yogyakarta, museum Garuda meyimpan banyak sekali benda- benda yang identik dengan lambang bangsa Indonesia tercinta yaitu burung garuda.

Dalam kunjungan tersebut kami memperoleh banyak sekali pengetahuan tentang lambang bangsa Indonesia itu. Mulai dari sejarah pembuatan konsep sampai dengan eksekusi menjadi lambang burung garuda yang kita lihat sekarang. Lambang burung perkasa yang sudah banyak dipakai bahkan ketika Nusantara masih menjadi sebuah kesatuan. Hal tersebut tebukti dari banyaknya peningalan jaman sejarah yang terpahat di dinding- dinding candi yang ditemukan di beberapa wilayah di Indonesia. Lambang yang juga banyak dipakai oleh beberapa negara di dunia termasuk negara adikuasa Amerika dipajang dan dikemas menarik pada sebuah botol yang berjajar di dinding musium. Di museum garuda juga menampilkan benda unik yang berkaitan dengan burung garuda mulai dari gambar sketch presiden Indonesia dengan burung garuda foto- foto burung garuda dari beberpa penjuru Indonesia sampai denan mainan anak- anak yang berbentuk burung garuda.

Dalam kunjungan di museum garuda tersebut ada banyak hal yang sangat berharga bagi kami salah satunya adalah ketika bapak Nanang garuda ( pemilik dan pengelola musium Garuda) bersama bang Sila memutarkan sebuah film dokumenter yang bercerita tentang perjalanan tunggal bangSila keliling Indonesia. Dalam film dokumenter tersebut berisi tentang perjalanan bang Sila yang membawa misi pengamalan Pancasila dan semangat “Bhineka Tunggal Ika” dan bersilaturahmi dengan saudara sebangsa di seluruh penjuru tanah air sebagai seorang garuda muda.

Perjalanan yang mengambil start dari Ende kepulauan Flores dan finish di Papua. Berbekal tekat yang kuat bang Sila melakukan perjalan tersebut hanya dengan berbekal sepeda motor dan uang 400.000 rupiah. Dalam perjalanan keliling Indonesia itu bang Sila menghadapi banyak ejadian suka- duka yang sama sekali tidak mengurangi ketuguhan niatnya. Mulai dari kecelakaan parah yang dialaminya di bali, ditangkap gerakan aceh merdeka (GAM), bekerja sebagai pengankut batu untuk biaya perjalanan sampai dengan mengajarkanpancasila kepada anak- anak SD di tanah air. Perjalan yang berlansung selama satu tahun itu berbuah sebuah film dokumenter dan sebuah tulisan yang beberapa waktu kedepan akan di publis. Sebuah sumbangsih kecilatau sebagai kado untuk bangsa Indonesia tercinta kata bang Sila ketika beliau mengahiri ngobrl santai setelah pemutaran film dokumenter tersebut. Sosok hidup yang selayaknya menjadi contoh baik untuk membangun rasa cinta terhadap tanah air Indonesia. Kunjungan di museum garuda memberikan banyak sekali pelajaran yang sangat berharga tentang rasa nasionalisme terhadap bangsa yang seharusnya kita pertanyakan kembali.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun