Mohon tunggu...
Adi Bermasa
Adi Bermasa Mohon Tunggu... Jurnalis - mengamati dan mencermati

Aktif menulis, pernah menjadi Pemimpin Redaksi di Harian Umum Koran Padang, Redpel & Litbang di Harian Umum Singgalang, sekarang mengabdi di organisasi sosial kemasyarakatan LKKS Sumbar, Gerakan Bela Negara (GBN) Sumbar, dll.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Universitas Sains Islam Indonesia Berdiri di Padang

8 Januari 2016   01:45 Diperbarui: 8 Januari 2016   18:05 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cendekiawan Islam Indonesia yang bermukim di Kota Padang yang merupakan Ibuprovinsi Sumatra Barat, bersepakat mendirikan Universitas Sains Islam Indonesia. Kesepakatan tersebut diikrarkan dalam suatu pertemuan di aula pendidikan DR. H. Abdullah Ahmad, belakang Bank Indonesia, Jalan Sudirman, Padang, Kamis sore lalu (7/1).

Dukungan untuk mendirikan Universitas Sains Islam Indonesia (USII) tersebut sudah direncanakan sejak enam bulan lalu, tepatnya Juni 2015, dengan motor penggerak utamanya dipercayakan pada DR. H. Jasrial, Prof. DR. Sufyarma Marsidin, dan kawan-kawan dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di Padang, seperti dari Universitas Andalas (Unand), Universitas Negeri Padang (UNP), IAIN Imam Bonjol, Universitas Bung Hatta (UBH), dan perguruan tinggi terkemuka lainnya.

Untuk dimaklumi, USII bernaung di bawah Yayasan DR. H. Abdullah Ahmad yang sejak zaman penjajahan Belanda juga sudah punya lembaga pendidikan ternama 'Normal Islam'. Saat ini lembaga pendidikan itu sudah berkembang yang terdiri dari Taman Kanak-kanak, SD, SMP, Tsanawiyah, SMA dan Aliyah, dengan jumlah muridnya ribuan orang.

Lembaga pendidikan di bawah naungan DR. H. Abdullah Ahmad ini berada dalam satu kawasan komplek dengan luas arealnya sekitar 5 hektar. Sebelah baratnya berbatasan dengan perkantoran Bank Indonesia, sebelah timur Jalan Perintis Kemerdekaan, sebelah ttara Jalan Jati III, dan sebelah selatan berbatasan langsung Jalan Jati l, belakang RRI Padang.

Berkaitan dengan gedung perkuliahan serta perkantoran, boleh dikatakan tidak ada lagi permasalahan. Semua persyaratan yang dibutuhkan untuk terealisisasinya USII itu, Insyaallah, pada pertengahan Februari nanti segera diajukan ke Menteri Riset dan Perguruan Tinggi.

Menurut DR. Syahrial bersama tim kerjanya, sampai saat ini tidak ada hambatan yang berarti dalam proses pengurusan izin Universitas Sains Islam Indonesia itu. Sesuai dengan program yang sudah tersusun rapi, diharapkan pada tahun perkuliahan 2016/2017 sudah menerima mahasiswa baru untuk FKIP, FAI, FIS, dan Fakultas Teknik.

Jika terwujud, Universitas Sains Islam Indonesia ini merupakan satu-satunya di tanah air meski secara global sudah lebih dulu ada di Malaysia, Thailand, dan Brunei Darussalam.

Pada waktunya nanti, Universitas Sains Islam ini diharapkan mampu menyemarakkan munculnya cendekiawan Islam serantau yang mengharumkan kawasan ini dengan beragam pemikirannya dalam menjawab tantangan zaman seiring perkembanga pesat era globalisasi.

Pihak Yayasan DR .H. Abdullah Ahmad yang bertanggungjawab tentang akta notaris, dokumen pengesahan badan penyelenggara berbadan hukum serta sertifikat status lahan calon kampus, menjamin semua dokumen yang diperlukan sudah lengkap. Sementara untuk tenaga teknis, seperti dosen, dekan, rektor, dan karyawannya juga tidak ada masalah. Maklum saja, sejak lama tenaga dosen, baik negeri maupun swasta di Padang sangat membanggakan keberadaannya. Bahkan, cendekiawan Islam Indonesia yang bermukim di Kota Padang sejak lama sudah terkenal dengan kiprahnya dalam mendukung berkembangnya perguruan tinggi di berbagai daerah, seperti di Riau, Jambi, Bengkulu, Riau Kepulauan, serta kawasan selatan dari Sumatra Utara.

Diharapkan, Menteri Riset dan Perguruan Tinggi cepat merestui berdirinya perguruan tinggi yang dicita-citakan ini demi percepatan pencerdasan anak bangsa di Indonesia yang berdaya saing di tingkat regional seperti ASEAN hingga tingkat internasional. *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun