PEMBANGUNAN 'Pasa Ateh' (Pasar Atas) Bukitinggi hampir selesai. Kita pun pantas bersyukur. Kemegahan bangunannya sungguh membanggakan, terutama bagi mereka yang berhati lapang. Dari bangunan berlantai dua yang porak-poranda akibat dimamah sigulambai 'disulap' berlantai empat dengan areal parkir khusus.
Banyak pihak merasa bangga dengan kerja keras Pak Walikota Ramlan bersama jajarannya dan stakeholder terkait. Hasilnya, kini segera berdiri megah pasar termoderen di Sumbar, dan mungkin di Sumatra.
Saat ini Pak Wali bersama tim terpadunya sedang fokus melaksanakan tahapan pemanfaatan maksimal bangunan moderen yang membanggakan itu. Pertemuan dengan calon pedagang yang memenuhi persyaratan tentu saja diprioritaskan. Kita yakin Pemko Bukittinggi sudah punya acuan yang jelas. Di sinilah letaknya ketegaran 'tim kerja' dari berbagai lembaga menginformasikan keterbukaan berkaitan dengan pemanfaatan pasar kebanggaan Ranah Minang yang gemanya sudah go-internasional ini.
'Tim kerja' pemanfaatan pasar moderen ini mungkin saja semua ketentuannya tak ada yang berbenturan dengan aturan yang ada. Sebaliknya, kalau memang ada yang kurang pas, kita percaya tim Pak Wali tentu tak ada yang menutup-nutupinya. Kita berharap, siapa yang belum puas dengan keterangan Pak Wali bisa menyampaikan masukannya baik-baik. Tidak memfitnah, adu domba, dan mengompori keributan yang sama-sama tidak kita kehendaki.
Niat baik pemerintah membangun kembali 'Pasa Ateh' sebenarnya suatu nikmat luar biasa. Jelas kerja berpahala di sisi Allah SWT. Untuk itu bersyukurlah. Sebab, ribuan peluang kerja juga ikut terbuka dan masyarakat akana mendapat nikmatnya. Bukan warga Bukittinggi saja, tapi sampai ke luar negeri.
Pertemuan Wako Ramlan bersama timnya dengan calon penghuni pasar moderen itu jelas sangat bermakna. Tentu maksud utamanya saling tukar fikiran menghasilkan cara terbaik dalam pemanfataan pasar tersebut. Apa saja maksud positif demi masa depan tentang kesejahteraan pedagang dalam arti yang sebenarnya selalu diterima setiap saat.
Percayalah, kalau terjadi penyimpangan pasti lembaga hukum pada saat yang tepat akan beraksi, termasuk KPK sekalipun. Untuk itu, mari kita ciptakan saling harga-menghargai menikmati kesejahteraan hakiki. Sangat pantas kita jauhi saling curiga, fitnah, dan adu domba dalam pemanfaatan 'Pasa Ateh' yang kita banggakan ini. Selamat dan syukur alhamdulillah pantas kita ucapkan. Semoga 'Pasa Ateh' cepat ditempati. *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H