Mohon tunggu...
Adi Bermasa
Adi Bermasa Mohon Tunggu... Jurnalis - mengamati dan mencermati

Aktif menulis, pernah menjadi Pemimpin Redaksi di Harian Umum Koran Padang, Redpel & Litbang di Harian Umum Singgalang, sekarang mengabdi di organisasi sosial kemasyarakatan LKKS Sumbar, Gerakan Bela Negara (GBN) Sumbar, dll.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tekad Bulat Buya Ferizal Menyongsong Pilkada Lima Puluh Kota

8 Oktober 2019   16:15 Diperbarui: 8 Oktober 2019   16:42 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ferizal Ridwan. (Foto: Wikipedia)

SYUKUR alhamdulillah, Buya Ferizal tampaknya sudah bertekad bulat untuk meraih jabatan Bupati Limapuluh Kota, Sumatera Barat, melalui Pilkada 2020 mendatang. Ini jelas hal yang membanggakan sebagai pembuktian bahwa predikat 'buya' bukanlah suku kata sembarangan yang disematkan kepadanya sebagai tokoh Islam terkemuka

Di Limapuluh Kota, kepala daerah berstatus buya sebelumnya juga sudah ada. Yaitu Bupati Amri Darwis yang merupakan sumando 'mudiak' Vll Koto Talago. Bahkan, dulu-dulunya pemimpin utama Limapuluh Kota kebanyakan juga dari kalangan cedekiawan Islam terkemuka.

Kini, Buya Ferizal yang statusnya saat ini masih wabup siap menyongsong Pilkada Limapuluh Kota sebagai bakal calon  nomor satu. Berkunjungnya Buya Ferizal ke Balai Wartawan Gonjong Limo jelas pertanda keseriusan. Asal Buya minta tolong ekpose, pasti rekan-rekan pers berpartisipasi. Apalagi selama ini Buya juga sudah akrab juga dengan pers.

Dekatnya buya dengan wartawan jelas positif. Pendekatan dukungan dengan yang lainnya tentu mutlak diperlukan. Yang juga sangat menentukan adalah penampilan simpatik. Tokoh, takah, gagah, cerah, dan pemurah.

Yang penting berusaha. Dan Buya dari kawasan selatan alangkah eloknya berpasangan dengan teman dari utara. Pertautkan kesejukan Gunung Sago dengan Gunung Omeh. Insyaalah warga Gonjong Limo tentu akan terbuai-buai dengan kesejukan dalam arti yang sebenarnya.

Perjuangan untuk merebut jabatan Bupati Limapuluh Kota tentu sudah Buya pikirkan dengan matang meski tergantung keberuntungan retak tangan juga. Lumrah, wakil naik jadi nomor satu. Mahyeldi di Padang contohnya. 

Hanya saja Mahyeldi patuh mengikuti alur saat menjadi wakil Wako Fauzi Bahar dulunya pada periode ll jabatannya hingga tak lagi tampil pada pemilihan berikutnya. Tapi, Buya Ferizal tampil di saat Bupati Irfendi masih berusaha menang dalam 'laga' priode kedua. Disinilah menariknya kompetisi Pilkada Limapuluh Kota dengan tahapannya yang sedang berlangsung.

Sejauh ini belum ada kepastian siapa calon bupati dan pasangannya, partai pendukung, dan lainnya. Di sinilah nantinya peran partai pendukung, tokoh diunggulkan, dan sambutan pemilih sangat menentukan. Bahkan, 'modal kerja' juga sama menetukannya.

Bagaimanapun juga, kita tentu berharap Limapuluh Kota akan tampil memilih pemimpin dengan motto 'Pilkada Badunsanak'. Sehingga, pemilihan kepala daerah, bupati, walikota dan gubernur di Ranah Minang ini berlangsung dalam suasana semakin matangya kita berdemokrasi dalam arti yang sebenarnya. *

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun