KOTAÂ Padang sepintas kelihatan tenang-tenang saja. Namun setelah dipandang serius, ternyata kejahatan narkoba di Ibukota Provinsi Sumatra Barat itu sungguh memprihatinkan.
Selama tahun 2018, sejak Januari sampai pertengahan Juli, tercatat perkara narkoba yang berhasil diungkap polisi sebanyak 158 kasus dengan jumlah tersangka 178 orang.
Dalam acara 'bahsul mahasil' (diskusi) yang diadakan Majelis Dakwah Islamiyah (MDI ) Sumatra Barat tentang narkoba yang mengancam generasi muda, di aula Kantor Wilayah NU Sumatra Barat, Selasa (24/72018), AKP Rosita Imelda Ifadi dari Satreserse Narkoba Polresta Padang menyebut bahwa pelaku kejahatan narkoba itu juga banyak yang merupakan perempuan usia muda. Lokasi kejahatan 'barang haram' tersebut cenderung terus meningkat di kawasan pinggiran, terbanyak di Lubukbegalung dan sekitarnya menyusul Padang Barat.
"Meningkatnya kejahatan narkoba di Padang jelas memprihatinkan kita," kata AKP Rosita. Untuk itu, lanjutnya, semua pihak harus berjibaku menghadapi kejahatan itu, mulai dari lingkungan rukun tetangga (RT). "Kita semua perlu bertekad menghabisi narkoba ini yang sasarannya juga mulai mengarah ke anak kecil melalui snack, permen, atau sejenisnya," ulas AKP Rosita.
![KETUA MDI Sumbar, H. Zainal MS, memberikan sambutan dalam acara pembukaan Bahsul Masail tentang ancaman narkoba bagi generasi muda, di aula Kantor Wilayah NU Sumatra Barat, Selasa (24/7). (DOK. PRIBADI).](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/07/25/p-20180724-093316-bf-5b581ef7ab12ae6c517ce714.jpg?t=o&v=770)
"Anak korban narkoba itu selalu saya suruh sujud pada ayah dan ibunya sebagai tanda menyesali kesalahannya. Namun, yang bersangkutan tetap dijerat sesuai dengan perangai menyimpang yang mereka lakukan," kata AKP Rosita.
Disebutkannya, pihak kepolisian sudah mendeteksi 'kawasan Texas' yang menjadi lokasi rawan kejahatan narkoba di Kota Padang. Selain itu, semua pelaku termasuk jaringannya juga terus diawasi da diatngkapi.
Menurut AKP Rosita, anak muda korban narkotika itu diawali dengan merokok secara sembunyi-sembunyi, berlanjut kumpul bersama, dan akhirnya ketagihan.
Dia berharap kepada seluruh elemen masyarakat untuk selalu berjibaku melawan kejahatan narkoba. Jangan terlalu mudah melayani warga yang tidak jelas identitasnya. Sebab, bisa-bisa orang tersebut ingin menitipkan barang haram.
"Itulah perlunya kita diminta selalu waspada di lingkungan masing-masing. Kalau ada yang aneh, cepat laporkan pada polisi. Pelapor dijamin keamanannya," pungkas AKP Rosita.
![Di antara peserta yang hadir dalam acara Bahsul Masail MDI Sumbar tentang ancaman narkoba bagi generasi muda, di aula Kantor Wilayah NU Sumatra Barat, Selasa (24/7/2018). (DOK. PRIBADI).](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/07/25/p-20180724-100339-bf-5b5821d4677ffb2f7529ac83.jpg?t=o&v=770)
![Kalangan wanita dewasa maupun remaja tampak serius mendengarkan wejangan AKP Rosita Imelda Ifadi pada acara Bahsul Masail MDI Sumbar tentang ancaman narkoba bagi generasi muda, di aula Kantor Wilayah NU Sumatra Barat, Selasa (24/7/2018). (DOK. PRIBADI)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/07/25/p-20180724-093407-bf-5b581f2bab12ae7fbb2a5acc.jpg?t=o&v=770)