Sangat disayangkan, bangunan baru pasar Padang Kaduduak di Kota Payakumbuh, Sumatra Barat, hingga saat ini sama sekali belum diminati kalangan pebisnis. Meski pembangunan pasar permanen tersebut menghabiskan dana pemerintah miliaran rupiah, nyatanya sejak diresmikan sampai sekarang membutuhkan kesediaan banyak kalangan untuk menjadikan pasar tersebut sebagai pusat transaksi yang menguntungkan.
Sunyinya Pasar Padang Kaduduak ini sangat tidak pantas dibiarkan berlama-lama. Diperlukan keseriusan banyak pihak untuk meramaikan pasar pengembangan dari Pasar Ibuah yang sudah sumpek dengan beragam transaksi kebutuhan masyarakat Payakumbuh, Limapuluh Kota, sebagian Tanah Datar, Agam, ataupun Bukittinggi.
![Pertokoan permanen di Pasar Padang Kaduduak tanpa dimanfaatkan. (DOKPRIBADI)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/06/26/p-20180617-121057-bf-5b324adaab12ae1c86184f42.jpg?t=o&v=770)
Pertama, lembaga pemerintahan Kota Payakumbuh yang bergerak dalam bisnis, seperti Dinas Perdagangan bersama mitra kerjanya pantas menjadikan Pasar Padang Kaduduak sebagai pasar pengembangan. Mereka yang sudah hebat dan berkembang bisnisnya di Pasar Ibuah diberi kesempatan membuka pengembangan bisnisnya di Pasar Padang Kaduduak. Seperti penjual daging di Pasar Ibuah, silahkan buka unit usaha di Padang Kaduduak. Begitu juga unit ayam potong, kebutuhan dapur, dan sebagainya.
Kalau kebutuhan harian secara bertahap sudah ada di Padang Kaduduak, percayalah, pasar ini Inshaallah akan diminati untuk bertransaksi jual beli. Apalagi soal sewa menyewa kedai, los, dan fasilitas lainnya tentu ada kemudahan dari Pemerintah Kota Payakumbuh. Yang penting, inisiatif jajaran Pemko Payakumbuh sangat dinantikan secepatnya. Pemerintahan yang hebat adalah yang memiliki staf dinamis untuk kesejahteraan warganya. Payakumbuh jelas punya banyak SDM yang kreatif.
![Keseriusan banyak pihak sangat diharapkan untuk meramaikan puluhan kedai yang belum dimanfaatkan ini. (DOKPRIBADI)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/06/26/p-20180617-122201-bf-5b324b8ddd0fa83de6536893.jpg?t=o&v=770)
Ketiga, akan lebih semarak lagi kalau sebagian bangunan pasar yang sudah permanen ini sebagiannya dimanfaatkan untuk unit grosir. Sangat pantas pula unit grosir juga ada di Padang Kaduduak.
![Los sayur yang kini kelihatan mubazir. (DOKPRIBADI)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/06/26/p-20180617-121155-bf-5b324b45ab12ae524b0a72b2.jpg?t=o&v=770)
Dulu, betapa susahnya Walikota Bukittinggi Oemar Gafar memindahkan sebagian pedagang ke Aurkuning yang pasarnya baru saja selesai dibangun. Bahkan, Walikota Oemar Gafar juga dilawan induak-induak dengan 'menyunggingkan' kodeknya ke arah walikota yang kantornya saat itu masih di Pasar Atas Bukittinggi. Sekarang apa yang disebut, Aur Kuning sudah jadi pusat grosir pakaian terbesar setelah Tanah Abang Jakarta.
Kita percaya, kalau semua kalangan di Payakumbuh benar-benar 'satu kata' meramaikan Pasar Padang Kaduduak, Inshaallah berhasil.
Membangun modernisasi pinggiran Batang Agam sukses dikerjakan Walikota Payakumbuh Riza Falepi. Dan meramaikan Pasar Padang Kaduduak bukanlah program yang pelik. Tinggal kerja keras staf yang bersedia berjibaku dan pantang menyerah. Inshaallah! *