Mohon tunggu...
Adi Bermasa
Adi Bermasa Mohon Tunggu... Jurnalis - mengamati dan mencermati

Aktif menulis, pernah menjadi Pemimpin Redaksi di Harian Umum Koran Padang, Redpel & Litbang di Harian Umum Singgalang, sekarang mengabdi di organisasi sosial kemasyarakatan LKKS Sumbar, Gerakan Bela Negara (GBN) Sumbar, dll.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Niken Thantyo Sudharmono, Sering Menangis di Atas Sajadah

8 April 2018   22:52 Diperbarui: 8 April 2018   22:57 1055
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis bersama Thantyo Sudharmono dan istrinya, Niken. (dok pribadi)

THANTYO Sudharmono, putra almarhum Jenderal (Purn) Sudharmono, tokoh populer era Pak Harto yang pernah menjabat wakil presiden, sering terbangun tengah malam. Didapati istrinya, Niken, tidak ada di sampingnya. Dicarinya. Ternyata tengah malam itu, Niken dilihatnya sedang menangis di atas sajadah. Dia baru saja selesai shalat malam, bermunajat pada Allah, mendoakan agar warga binaannya yang jumlahnya mendekati 400 orang sukses dalam berusaha.

"Hal demikian sangat sering terjadi. Niken adalah sosok istri sekaligus wanita karier yang tabah, dekat pada Allah," ucap Thantyo Sudaharmono di hadapan peserta workshop penguatan Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) Sumbar, di Hotel Pangeran's City Padang, Sumatera Barat, Kamis-Sabtu lalu (5-7/4/2018).

Thantyo yang merupakan Ketua Umum Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS) sangat bangga dengan istrinya yang selalu mendampinginya dalam tugas-tugas ke daerah, termasuk ke Sumatra Barat. "Maklum sajalah," kata Thantyo sambil melirik Niken yang malam itu tampil cantik dan kelihatan awet muda.

PEBISNIS online Niken Thantyo Sudharmono. (dok. pribadi)
PEBISNIS online Niken Thantyo Sudharmono. (dok. pribadi)
Thantyo mengatakan, dunia terus maju dalam banyak segi kehidupan. Bahkan diperkirakan tahun 2030 mendatang era tenaga manusia secara bertahap diambil alih oleh robot. Pengangguran akan semakin banyak. Bahkan kini sudah semakin terasa. Warga memenuhi kebutuhan hidupnya cukup berberlanja melalui online. Memang, perubahan kehidupan ke arah lebih modern tidak bisa dibendung lagi, termasuk di Indonesia.

"Kita di Indonesia mesti menyesuaikan dengan kemajuan dunia. Untuk itu jangan sampai seperti katak di bawah tempurung. Kemajuan itu harus direbut. Termasuk dalam bidang angkutan juga demikian. Kita sudah menikmati Gojek, Gocar, dan sejenisnya. Ini tidak bisa dibendung. Untuk itu, pihak pengelola angkutan perlu menyesuaikan dengan perkembangan zaman," papar Thantyo.

Thantyo bersama istrinya, Niken, bukan tampil bicara kemajuan saja. Dia juga punya warga binaan yang bergerak dalam bisnis online di berbagai bidang usaha. Bahkan Niken juga punya bisnis makanan roti di Cinere Jakarta yang setiap hari memiliki keuntungan bersih Rp5 juta. Banyak lagi usahanya yang lain dengan pemasaran secara online.

"Kita harus maklumi, di masa depan tidak lagi otot yang bekerja. Percayalah, mari kita terus ber- 'fastabiqulkharat' untuk kesejahteraan negeri ini. Jujur, profesional adalah modal usaha yang handal memanfaatkan alat canggih, internet," ulasnya.

Pengikut bisnis online yang digerakkan Thantyo bersama Niken juga sudah ada di Sumatra Barat, baru tiga orang. "Saya siap bersafari di Sumatra Barat mensupport maksimal bisnis online ini," kata Thantyo Sudharmono.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun