Pembangunan jalan Tol Padang-Pekanbaru dipastikan akan dimulai bertepatan dengan peringatan Hari Pers Nasional (HPN) yang dipusatkan di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. Presiden Joko Widodo langsung meresmikan pembangunan jalan tol tersebut dengan melakukan groundbreaking di kawasan Kabupaten Padangpariaman. Dapat dikatakan, dimulainya pembangunan Tol Padang-Pekanbaru menjadi lambang suksesnya pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Puncak HPN yang berlangsung di Padang, Jumat 9 Februari mendatang, jelas jadi monumental bagi rakyat dua provinsi, Sumbar dan Riau, karena diikuti dengan dimulainya pembangunan jalan tol yang sudah sangat lama mereka rindukan.
Lokasi peresmian dimulainya pembangunan jalan tol ini sudah ditinjau langsung Menteri PUPR Basuki Hadimulyo bersama Gubernur Irwan, Minggu lalu (2/2). Masyarakat setempat terlihat sangat antusias mendengarkan wejangan Menteri Basuki dan Gubernur Irwan. Kedua pejabat itu tampak bangga dengan antusiasme masyarakat pemilik tanah. Menteri PUPR berseloroh gembira, bahwa masyarakat dapat "ganti untung" berkat tol itu. "Tidak ada warga yang rugi berkat pembangunan," katanya.
Menteri Basuki mengatakan panjang tol Padang-Pekanbaru itu sekitar 254 Km dengan biaya investasi Rp78 triliun lebih. Pembangunannya ditargetkan selesai tahun 2023.
Pengerjaan tol dibagi dalam tiga tahap. Pertama, Padang-Sicincin sepanjang 28 Km. Tahap ll Bangkinang-Pekanbaru sepanjang 38 Km, dan terakhir tahap lll, Sicincin-Bangkinang sepanjang 189 Km.
Dengan perkiraan pengerjaan jalan Tol Padang-Pekanbaru memakan waktu enam tahun. Tepat apda akhir periode kedua bila pemerintahan Presiden Joko Widodo diamanahkan kembali oleh rakyat Indonesia.
Infrastruktur yang dibangun Presiden Joko Widodo saat ini di Sumatera dinilai telah menyamai bahkan melebihi kerja Presiden Soeharto yang membangun Jalan Lintas Sumatra.
Pak Harto dan Presiden Joko Widodo merupakan dua kepala negara Indonesia yang dicatat sejarah mampu membuka Aceh-Lampung dengan program spektakulernya. Lintas Sumatera meningkat jadi Tol Sumatera.
Menunggu selesainya Tol Padang-Pekanbaru ini, kesabaran rakyat dengan kemacetan sudah pantas ditingkatkan peran jajaran polisi lalu lintas. Seperti kemacetan rutin di sekitar Kotobaru Tanahdatar. Sudah sepantasnya dilakukan aksi darurat dengan memindahkan pedagang sayur ke areal stasiun yang jadi lahan terlantar selama puluhan tahun karena tidak aktifnya lagi keretapi Padangpanjang-Bukittinggi.
Ketidakberanian memanfaatkan tanah kosong milik kereta api di Kotobaru ini jelas jadi salah satu sumber kemacetan sejak bertahun-tahun. Selagi tanah milik kereta api ini tidak dilalui mak itam, tak ada salahnya dimanfaatkan untuk lokasi pedagang sayur guna mengatasi kemacetan tersebut. Cara ini yang belum dilakukan oleh lembaga pengatur kelancaran lalu lintas.
Bagaimana pun juga, dengan dimulainya pembangunan Tol Padang-Pekanbaru oleh Presiden Joko Widodo bersamaan dengan HPN di Sumbar, jelas masyarakat daerah ini merasa bangga.Â