Mohon tunggu...
Adi Bermasa
Adi Bermasa Mohon Tunggu... Jurnalis - mengamati dan mencermati

Aktif menulis, pernah menjadi Pemimpin Redaksi di Harian Umum Koran Padang, Redpel & Litbang di Harian Umum Singgalang, sekarang mengabdi di organisasi sosial kemasyarakatan LKKS Sumbar, Gerakan Bela Negara (GBN) Sumbar, dll.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lembaga Pendidikan Dr H Abdullah Ahmad Bertekad ''Mambangkik Batang Tarandam''

18 Desember 2017   21:54 Diperbarui: 18 Desember 2017   23:40 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelajar Lembaga Pendidikan DR.H. Abdullah Ahmad saat upacara bendera. (DOK. PRIBADI).

Lembaga Pendidikan DR. H. Abdullah Ahmad Sumatra Barat yang berlokasi di pusat Kota Padang, persisnya di belakang Bank Indonesia, usianya kini sudah mendekati satu abad. Telah banyak alumni yang dihasilkannya. Bahkan, pendiri pondok pesantren Gontor Jawa Timur, H. Zarkasi, adalah alumni Normal Islam binaan Lembaga Pendidikan DR. H. Abdullah Ahmad. Begitu juga Juga Mayjen (Purn) Syamsu Djalal, mantan Komandan CPM TNI AD juga tamatan lermbaga pendidikan ini. Banyak lagi alumni hebat yang pernah digodok di sini.

Diakui, luar biasa banyaknya tokoh bangsa yang pernah dididik di Lembaga Pendidikan DR. H. Abdullah Ahmad Sumatra Barat. Ini jelas suatu hal yang membanggakan. Artinya, Padang sudah banyak menelorkan kaum cerdik cendekia sebagai penerus estafet kesejahteraan bangsa yang besar ini.

Di saat Pondok Pesantren Gontor yang didirikan alumni Lembaga Pendidikan DR. H. Abdullah Ahmad sudah punya 21 cabang di berbagai lokasi di Indonesia, keadaan Lembaga Pendidikan DR. H. Abdullah Ahmad tetap saja bertahan seperti itu dari masa ke masa. Inilah yang jadi problema sekaligus meggugah pengurus sekarang untuk bangkit, maju, dan berjaya kembali: 'mambangkik batang tarandam'.

Mayjen (purn) H. Syamsu Djalal. (DOK. PRIBADI)
Mayjen (purn) H. Syamsu Djalal. (DOK. PRIBADI)
Apakah pengurus terdahulu terlena? Sekadar infomrasi, banyak gedung milik Lembaga Pendidikan DR. H. Abdullah Ahmad yang justru disewa lembaga pendidikan lain. Ini kenyataan. Bertahun-tahun gedungnya dipakai oleh IAIN Imam Bonjol sebelum kampus di Lubuklintah dibangun. Begitu juga dengan lembaga pendidikan keuangan AKBP, juga demikian. 

Baru pindah ke kampus baru di Jalan Khatib Sulaiman setelah bangunan permanennya selesai dikerjakan. Termasuk Akademi Koperasi (AKOP) Sumbar, bertahun-tahun berkampus di bangunan milik Lembaga Pendidikan DR. H. Abdullah Ahmad.

Sejak beberapa tahun lalu, ada bangunan kampus permanen di atas tanah ini, yaitu Sekolah Tinggi Ilmu Alquran (STIQ), namun juga bukan milik lembaga pendidikan DR. H. Abdullah Ahmad.

Di atas tanah dengan luas seluas lima hektar yang berada di lokasi strategis, sepertinya di masa lalu ada kecenderungan lembaga pendidikan ini menyewakan gedungnya ketimbang memunculkan lembaga pedidikan lebih bergengsi. Begitulah catatan sejarah yang terjadi dalam waktu cukup lama di lembaga pedidikan ini. Dengan kondisi pasif itu, jumlah murid Lembaga Pendidikan DR. H. Abdullah Ahmad dari TK sampai SLTA, umum dan agama, saat ini hanya sekitar 700 orang saja.

Ketua Lembaga Pendidikan DR.H. Abdullah Ahmad Drs.H. Darmadi.(DOK. PRIBADI)
Ketua Lembaga Pendidikan DR.H. Abdullah Ahmad Drs.H. Darmadi.(DOK. PRIBADI)
Terjadinya kevakuman pemikiran di lembaga pendidikan itu tampakya mulai mengusik pengurus periode sekarang yang dipimpin H. Darmadi. Dalam rapat kerja yang berlangsung Sabtu lalu (16/12/2017), di Hotel Daima, Kota Padang, beragam pemikiran moderat muncul ke permukaaan. Termasuk wacana membangun lembaga pendidikan tinggi berupa Sekolah Tinggi Perbankan Syariah (STPS) dan Universitas Sains Islam Idonesia(USII).

Dari dua rencana tersebut, diperkirakan STPS berkemungkinan lebih cepat terwujud. Sebab, Koordinator Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta (KOPERTAIS) Sumatera bagian Tengah, DR. Eka Putra Wirman, langsung memberi restu dalam rapat kerja tersebut. DR. Eka juga salah seorang pengurus lembaga pendidikan DR. Abdullah Ahmad dan sekarang dia menjabat sebagai Rektor UIN Imam Bonjol Padang.

Rapat Kerja

Dewan Pembina Lembaga Pendidikan DR. H. Abdullah Ahmad Sumbar, Mayjen (Purn) Syamsu Djalal, sangat mengharapkan hasil membanggakan dari rapat kerja lembaga pendidikan itu yang dilaksanakan di Hotel Daima, Jalan Sudirman, Padang, Sabtu lalu (16/12).

Dikatakan Syamsu Djalal, rancangan kerja yang telah disusun untuk tahun 2018 membutuhkan kebersamaan yang terus-menerus dari segenap keluarga besar yayasan bersama lembaga pendidikan. Dia menekankan agar setiap yang dikerjakan harus memberikan hasil yang memuaskan. Begitupula dengan rencana pemanfaatan tanah milik yayasan yang cukup luas, harus disusun rancangan kerja yang jelas.

Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, jadi inspektur upacara di lembaga pedidikan DR. H. Abdullah Ahmad. (DOK. PRIBADI)
Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, jadi inspektur upacara di lembaga pedidikan DR. H. Abdullah Ahmad. (DOK. PRIBADI)
Dalam kesempatan itu, Ketua Yayasan DR. H. Abdullah Ahmad, H. Darmadi, mengemukakan banyak program unggulan yang perlu dikerjakan pada tahun 2018 nanti. Terutama sekali dalam bidang pendidikan yang membutuhkan perhatian maksimal guna mendongkrak peningkatan jumlah murid baru dari tingkat TK sampai SLTA.

Khusus rencana mendirikan Universitas Islam Internasional, Darmadi menjelaskan hal tersebut terus diupayakan melalui tahapan-tahapan yang sedang dilaksanakan. Begitu juga dalam bidang sosial dan ekonomi, diharapkan usaha ekonomi produktif termasuk peran panti asuhan perlu dikelola lebih profesional.

Terkait rencana pendirian Universitas Islam Internasional, dalam rapat itu dimunculkan saran dan masukan agar perndirian program perguruan tinggi itu diawali dengan Sekolah Tinggi Perbankan Syariah. Usulan itu mendapat sambutan positif dari sejumlah pengurus yayasan, seperti DR. Eka Putra Wirman yang merupakan Rektor UIN Imam Bonjol sekaligus Koordinator Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta untuk Sumatra Tengah. Dia tampak antusias dengan ide Sekolah Tinggi Perbankan Syariah itu, dan langsung menindaklanjutinya kepada pengurus yayasan lainnya, DR. H. Buchari, untuk menelaah ide tersebut.

"Diharapkan pihak yayasan serius memunculkan Sekolah Tinggi Perbankan Syariah ini karena peminatnya banyak. Mudah-mudahan untuk tahap awal kita bisa terima maksimal sekitar 200 mahasiswa saja," ucap DR. Eka pada KORAN PADANG di sela-sela rapat kerja tersebut.

Untuk merumuskan hasil rapat kerja tersebut disepakati pembentukan tim kerja yang dipimpin H. Darmadi. *

Sebagian majelis guru Lembaga Pendidikan DR.H. Abdullah Ahmad.(DOK. PRIBADI)
Sebagian majelis guru Lembaga Pendidikan DR.H. Abdullah Ahmad.(DOK. PRIBADI)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun