Mohon tunggu...
Adi Bermasa
Adi Bermasa Mohon Tunggu... Jurnalis - mengamati dan mencermati

Aktif menulis, pernah menjadi Pemimpin Redaksi di Harian Umum Koran Padang, Redpel & Litbang di Harian Umum Singgalang, sekarang mengabdi di organisasi sosial kemasyarakatan LKKS Sumbar, Gerakan Bela Negara (GBN) Sumbar, dll.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kabag Perekonomian Pemko Padang Berladang Bawang Merah

10 Desember 2017   21:45 Diperbarui: 10 Desember 2017   21:48 941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
WALIKOTA Padang, H. Mahyeldi Ansharullah, bersama Ketua Teknis TPID, Edi Dharma, anggota DPD RI, Emma Yohana, Kadivre Bulog Sumbar, Kadis Pertanian Provinsi dan Kota Padang, Kadis Ketahanan Pangan, serta Kepala BPS Kota Padang, panen perdana bawang merah hasil inovasi Dinas Pertanian dan BPTP Balitbangtan Sukarami dengan melibatkan Kelompok Tani Holtikultura Sukses Mandiri sebagai penggarap, di Kelurahan Kotopanjang Ikuakoto, Kecamatan Kototangah, Kota Padang. (DOK. HUMAS PEMKO PADANG)

TIM Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Padang terbilang hebat. Mereka nerusaha langsung menekan inflasi yang disebabkan oleh kurang terkendalinya harga dan pasokan barang kebutuhan harian warga, terutama sayuran. Seperti diberitakan KORAN PADANG edisi Jumat (8/12/2017), kerja nyata itu dibuktikan TPID Kota Padang dengan melakukan terobosan berkebun bawang merah seluas dua hektare di Kelurahan Kotopanjang Ikurkoto, Kecamatan Kototangah.

Meski hanya dengan demplot dua hektare saja, namun hasilnya lumayan membanggakan. Walau tidak dilaporkan dengan rinci hasil kebun bawang merah seluas dua hektare itu, namun dengan turun tangan langsung Walikota Padang, H. Mahyeldi bersama Sekko Asnel, kita percaya apa yang dikerjakan jajaran TPID dengan 'tungganai'-nya Edi Dharma yang juga merupakan Kepala Bagian Perekonomian Setko Padang itu hasilnya pasti membanggakan. Sebab, kita sudah maklum 'kakobeh' Pak Wali Mahyeldi, kalau kerja tidak membanggakan, Beliau 'malas' datang ke lokasi bersangkutan.

Edi Dharma merupakan anak muda pekerja keras, cepat tanggap, dan selalu menghadirkan pemikiran kreatif untuk perubahan ke arah yang lebih baik. Seperti yang pernah dilakukannya dulu dalam mendongkrak pembenahan kawasan Pantai Padang dengan menampilkan 'tim kerja' melibatkan perguruan tinggi dan wartawan senior. Sekarang hasilnya sudah bisa sama-sama disaksikan.

Khusus bertanam bawang di Kotopanjang Ikurkoto, juga dilibarkan ahli dari BPTP Balitbang Sukarami. Terobosan Pemko Padang dengan motor penggeraknya Kabag Perekonomian Edi Dharma dalam menekan laju inflasi di Ibuprovinsi Sumbar itu merupakan gerak dan usaha yang pantas dilakukan terus-menerus. Apalagi, di Kota Padang masih terdapat 250 hektare tanah yang dikategorikan lahan tidur.

Pemko Padang tentu punya cadangan modal kerja dalam menekan laju inflasi di kota ini. Kerja nyata oleh jajaran Bagian Perekonomian pantas dilakukan terus-menerus. Termasuk misalnya dalam mengembangkan ternak pedaging dengan memanfaatkan tanah di sekitar kampus Unand Limau Manis. Hal itu sudah dirintis Baznas Sumbar dengan tenaga intinya Jhon Parlis dkk, dosen Peternakan Unand, yang pernah lama mengabdi di Baznas Sumbar selama beberapa periode.

Masih banyak usaha lainnya yang bisa dilakukan, seperti bidang perikanan. Lokasinya juga cukup banyak tersedia di areal pinggiran Kota Padang.

Di lingkungan Pemko Padang, sebenarnya banyak pegawai yang ulet dan pekerja keras. Mereka selalu siap berjibaku. Salah satunya adalah Edi Dharma yang tampil menonjol dan sering diekspos media. Dia selalu tampil sebagai motor penggerak tanpa banyak alasan yang dimunculkan.

Jika para pegawai lainnya mau memperlihatkan kehebatannya, kita percaya perkembangan Kota Padang akan melejit di masa-masa mendatang. Namun, apayang sudah dilakukan TPID Kota Padang dengan program bertanam bawng pantas juga dirinci pelaporannya, terutama berkaitan dengan permodalan dan keuntungan bersih yang diperoleh. Ini penting sebagai gerakan sugesti bahwa bertani itu dapat menghasilkan uang yang menggiurkan. *

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun