Mohon tunggu...
Adi Bermasa
Adi Bermasa Mohon Tunggu... Jurnalis - mengamati dan mencermati

Aktif menulis, pernah menjadi Pemimpin Redaksi di Harian Umum Koran Padang, Redpel & Litbang di Harian Umum Singgalang, sekarang mengabdi di organisasi sosial kemasyarakatan LKKS Sumbar, Gerakan Bela Negara (GBN) Sumbar, dll.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pertamina Belum Gesit Kembangkan Pasar Minyak di Pedalaman Indonesia

28 Mei 2017   19:54 Diperbarui: 28 Mei 2017   19:58 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertamina tidak begitu gesit mengembankan bisnis perminyakannya ke pedalaman Indonesia. Meski Papua mampu diterobos Pertamina dalam memasarkan minyak ke pedalaman, namun hal demikian terlaksana hanya karena dorongan maksimal dari Presiden Joko Widodo.

Tanpa support Presiden, mustahil Pertamina mampu bekerja-keras menerobos pedalaman Papua. Sebab, dana yang dibutuhkan untuk memasarkan bahan bakar di sana sungguh besar. Apalagi, menyamakan harganya dengan pasar di Pulau Jawa.

Kalau hitung-hitungan bisnisnya, pasti belum beruntung melaksanakan program atau menjual bahan bakar di pedalaman Papua, seperti yang sudah jadi kenyataan dan sudah dinikmati sebagian warga setempat. Namun, kita pantas bersyukur, karena Pertamina mampu membuat sejarah baru memasarkan bahan bakar ke pedalaman Papua.

Dan sekali lagi, hal demikian sukses karena kemauan keras Presiden Joko Widodo memajukan tanah Papua dalam arti sebenarnya meski bisa saja program itu disebut sebagai 'untung subsidi' Pertamina dalam bisnis perminyakannya di luar Papua. Maksudnya, sebagian keuntungan di kawasan lain disubsidikan untuk melaksanakan program pedalaman Papua.

Setelah program Papua berhasil, tidak terdengar lagi Pertamina menggebrak daerah pedalaman. Pertamina kembali asyik dengan program rutinitasnya.

Sebut saja, pedalaman yang sudah begitu sejahtera kehidupan mayoritas warganya, ternyata masih juga belum terjangkau oleh Pertamina membangun tanki pejualan bahan bakarnya. Salah satunya tersebutlah pedalaman utara Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatra Barat.

Luar biasa banyaknya sepeda motor di kawasan utara Kabupaten Limapuluh Kota. Bahkan sampai ke pedalaman. Tampaknya, setiap rumah minimal punya satu sepeda motor. Bisa jadi, dalam waktu tidak begitu lama lagi, diperkirakan satu rumah bakal memiliki satu mobil pribadi.

Hal itu bisa disaksikan di ruas jalan provinsi yang membentang mulus dari Payakumbuh sampai ke pelosok Kototinggi, terus ke Baruhgunung, Mahat, sampai ke perbatasan Riau atau Pasaman. Siang dan malam 'kuda jepang' itu tampak lalu-lalang hilir-mudik.

Apakah mungkin, banyaknya kendaraan bermotor di suatu daerah sebagai pertanda kesejahteraan warganya? Hal itu tergantung penilaian masing-masing. Yang jelas, problema yang dihadapi pemilik sepeda motor, khususnya di daerah pedalaman itu hanya satu, yaitu bahan bakar.

Namun di balik itu, terselip rezeki bagi ratusan penjual BBM ketengan. Mereka menghidupi keluarganya dari berbisnis premium dan pertalite botolan tersebut. Per liter, mereka bisa mendapatkan untung rata-rata Rp1.000 sampai Rp2.000, bahkan lebih. Hal itu sekaligus menandakan bahwa pelayanan Pertamina belum menjangkau pedalaman. 

Seluruh BBM yang diperjualbelikan di pedalaman Limapuluh Kota bagian utara itu tentu berasal dari tanki SPBU Pertamina resmi yang berlokasi di Tabekpanjang Kotobaru, Kecamatan Payakumbuh. Dari sanalah masyarakat mendapatkan BBM untuk dijual kembali dalam bentuk ketengan di botol-botol. Setiap pagi, sungguh luar biasa banyaknya penjual BBM ketengan yang antre menunggu giliran mengisi jerigen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun