Luar biasa Parabek ini. Setaraf dengan banyak 'pesantren hebat' yang tersebar di Pulau Jawa. Hanya saja, menurut Ir. Susi, kapasitas maksimalnya hanya menerima 1.500 orang santri saja. Saat ini santri yang ada berjumlah 1.300 orang.
Dikatakan Susi, terbatasnya daya tampung itu punya kaitan erat dengan lingkungan yang sudah begitu sempit. Tidak ada lagi tanah pengembangan.
Hal demikian sudah jadi problema di Agam dan Bukittinggi karena sudah begitu sempitnya pemukiman. Bahkan asrama yag merupakan sumbangan Menteri PU dan Perumahan Rakyat sudah berpencar-pencar lokasinya.
Kehebatan Pesantren Parabek yang sei- ring dengan perkembangan zaman itu lantaran diurus dengan manajemen terbuka disertai penggerak utamanya kalangan intelek- tual terkemuka yang cerdas dan pandai memanfaatkan situasi pemerintahan. Bahkan, kerjasama internasional sudah lama dilakukan Parabek dengan beberapa negara Timur Tengah sekaitan dengan pengembangan keilmuan Islam modern.
Begitulah secuil Pesantren Parabek yang sudah berhasil mencetak kader ulama, inteletual Islam, yang berfikir dan terampil dalam masyarakat. Selamat untuk Ir. Susi Zahrawati, alumni UI yang sukses sebagai bundo kanduang Minangkabau, ujung tombak kejayaan Pesantren Parabek era modern. *
