Mohon tunggu...
Lyfe

Menjalin Hubungan dengan Pegawai PLN? Ini Yang Akan Kamu Rasakan…

7 Oktober 2016   19:58 Diperbarui: 27 Oktober 2016   09:58 19701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                                                                               Sumber Gambar: www.google.com

Bekerja sebagai pegawai PLN (Perusahaan Listrik Negara) merupakan sesuatu yang membanggakan. Banyak orang yang mendambakan agar dapat menjadi pegawai PLN dengan berbagai alasan diantaranya, bagi sebagian orang menjadi pegawai PLN memiliki prestis tersendiri, memiliki masa depan yang terjamin dengan mendapatkan kemudahan fasilitas penunjang yang menjanjikan hingga masa tua, seperti asuransi kesehatan dan layanan kesehatan untuk karyawan beserta anggota keluarganya, jaminan pensiun, asuransi jiwa dan kecelakaan, fasilitas rumah dinas atau kompensasi rumah sewa, dan lain sebagainya bahkan orang berpikir hidup lebih tenang karena hingga kini PLN merupakan satu– satunya perusahaan yang diamanatkan oleh Negara untuk melistriki Indonesia. 

Namun mungkin tidak banyak orang yang tahu bahwa menjadi pegawai PLN tidak hanya menjalani suka saja tetapi adapula duka yang dirasakan.

Acapkali pegawai PLN menerima hujatan, disalahkan bahkan dibeberapa tempat mendapatkan tindakan anarkis hingga meregang nyawa karena listrik padam. Mungkin belum banyak yang tahu disaat kita semua liburan dengan nyaman, menikmati suasana hangat dengan keluarga para pegawai PLN berjuang dan rela meninggalkan keluarga, demi melaksanakan tugas menerangi negeri. 

Pegawai PLN memiliki tugas menerangi hari-hari masyarakat Indonesia, namun sayangnya kisah cinta para pegawai PLN tidak seterang cahaya lampu LED.

Pegawai PLN harus siap ditempatkan dimanapun termasuk di pelosok negeri sehingga seseorang yang menjalin hubungan dengan pegawai PLN harus siap menganut aliran kepercayaan “sesat” yaitu LDR atau Long Distance Relationship. LDR merupakan suatu aliran kepercayaan “sesat” yang dianut oleh sebagian besar pegawai PLN, iya “sesat” karena dicemburuin oleh orang yang fisiknya nggak jelas dimana, dimarahin karena ketika belum diingetin buat makan kamu malah makan duluan,.. hahh!.

Jika kamu menjalani hubungan LDR dengan pegawai PLN, ini hal yang akan kamu rasakan:

1. Jarang Bertemu

Selain harus bisa tahan akan celaan ketika terjadi pemadaman listrik, pegawai PLN harus terbiasa menahan rindu karena menjalin hubungan jarak jauh. Karena terpisah, maka kamu akan jarang sekali bertemu dengan pujaan hatimu dan kamu harus rela menjadi orang ketiga yang hanya bisa mengikhlaskan jika si Doi lebih memilih menghabiskan waktunya bersama Trafo daripada kamu.

2. Boros pulsa/kuota

Mengingat handphone adalah salah satu alat untuk menunjang keberlangsungan hidup “umat penganut” keyakinan LDR maka salah satu resiko melakoni LDR adalah melonjaknya pengeluaran untuk pulsa dan juga kuota internet, selain itu akan mengeluarkan uang lebih untuk membeli tiket pesawat, bus, kereta, dan lain-lain hanya demi bisa bertemu.

3. Mengidap Syndrome Aboulomania

Kamu pernah mengalami keraguan? namun sangat sulit mengambil keputusan? Aboulomania adalah ketidakmampuan seseorang untuk memutuskan masalah apapun. Hal ini sering dialami ketika menjalani hubungan LDR. Kamu tidak bisa memberikan keputusan bahkan untuk keputusan yang sangat sederhana. Hal ini menyebabkan perdebatan berkepanjangan dan lagi-lagi perbebatan ini hanya bisa dilakukan lewat handphone.

4. Menjadi Korban PHP (Pemberi Harapan Palsu)

Karena cuti merupakan hak pegawai dan Acc adalah hak atasan jadi waktu untuk bertemu merupakan sebuah mukjizat bagi pasangan yang melakoni LDR. Sehingga kesempatan kamu untuk bertemu bersama pasangan adalah sebuah kemewahan yang akan membuat kamu menyadari betapa berharganya setiap detik, menit, jam yang dilalui bersama. Terkadang kamu harus siap menjadi korban PHP karena rencana liburanmu dengan si Doi batal sebab si Doi gagal mendapatkan cuti.

Bagaimana? Cukup relevan sebagai pertimbangan untuk menjalani hubungan dengan pegawai PLN? Namun banyak hal unik yang akan terjadi ketika kamu melakoni LDR ini, seperti ada beberapa orang yang intensitas pulang semakin jarang karena selalu ditanya: kapan nikah? Hingga ada juga yang membuat tabungan bersama untuk persiapan menuju ketahapan yang lebih serius lagi. Tapi bagaimana pun mereka sibuk dan jauh darimu saat ini demi kebahagiaanmu dan masa depan keluarga yang akan dijalaninya bersamamu.

LDR atau Long Distance Relationship bukan perihal siapa yang menunggu siapa melainkan sebagai pembuktian bahwa menunggu merupakan salah satu pertanda cinta yang tulus, karena ketika semua orang bisa dengan mudahnya menyatakan cinta hanya segilintir yang bisa menunggu sebagai bukti ketulusannya. Akhir kata penulis tutup dengan sebuah kutipan “ketika kamu sudah sama – sama berusaha percaya 100% satu sama lain, pada akhirnya akan ada dua jawaban: berakhir dengan teman hidup atau pelajaran hidup” .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun