Mohon tunggu...
Adib Abadi
Adib Abadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Eklektik

Tertarik pada dunia buku, seni, dan budaya populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dompet

3 Februari 2025   09:36 Diperbarui: 3 Februari 2025   17:17 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku mencoba bernegosiasi. "Bagaimana kalau 30% untuk tagihan, 30% untuk traveling?" 

Dompet mengeluarkan suara decak. "Kau bahkan tidak bisa jujur pada spreadsheet-mu sendiri." 

*** 

Sekarang, di atap tetangga, dompet itu melompat ke kabel listrik, bergelayut seperti bajak laut di tali kapal. Uang terakhirku---selembar lima puluh ribu yang sudah kusimpan untuk tiket kereta ke kampung nenek---terbang melayang ke dalam selokan. Aku mendengar suara cekikikan dari bawah, di mana seekor tikus besar sedang melipat uang itu menjadi origami perahu. 

"Kembalikan!" raungku, tapi tikus itu sudah menghilang di balik pintu sampah. 

Bos Besar menelepon lagi. "Transfer sekarang, atau kau bisa cari kerja lain." 

Aku menatap dompet yang kini berdiri di puncak menara air, kedua resletingnya terkembang seperti sayap. "Aku tidak bisa mengejarmu lagi," kataku, suara serak. "Aku punya tanggung jawab." 

Dompet itu tertawa, getir. "Tanggung jawab pada siapa? Bos yang menggajimu separuh UMR? Atau dirimu sendiri yang kau bohongi tiap pagi?" 

Tiba-tiba, kartu-kartu di dalamnya melesat keluar, berterbangan membentuk formasi burung bangau. Kartu anggota perpustakaan, kartu vaksin, bahkan karcis parkir dari tahun lalu---semuanya berputar di atas kepalaku seperti badai dedaunan. 

"Kau pilih uang atau peta jiwamu?" teriak dompet itu, suaranya semakin jauh. 

Aku mengambil gayung plastik, mengisinya dengan air kotor dari bak mandi, dan melemparkannya ke langit. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun