Mohon tunggu...
Adib Abadi
Adib Abadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Eklektik

Tertarik pada dunia buku, seni, dan budaya populer.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Helm Saja Punya Standar, Mengapa Pendidikan Tidak?

13 November 2024   14:26 Diperbarui: 13 November 2024   17:55 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Negara-negara dengan sistem pendidikan terbaik dunia justru mempertahankan ujian nasional mereka:

  • Finlandia, dengan sistem pendidikan nomor satu dunia, tetap memiliki Matriculation Examination
  • Jepang dengan Center Test-nya
  • Korea Selatan dengan Suneung
  • Singapura dengan O-Level dan A-Level
  • China dengan Gaokao

Mereka memahami bahwa standar nasional bukan penghalang kreativitas, melainkan fondasi yang memastikan kualitas minimum pendidikan tetap terjaga.

Dunia Kerja Tidak Mengenal Kompromi

"Apakah mungkin jika kelak anak-anak itu lulus, adakah perusahaan hebat yang mau menerima mereka tanpa ujian?"

Pertanyaan ini mengasumsikan bahwa dunia kerja akan berbaik hati mengabaikan standar kompetensi. Realitanya? Perusahaan-perusahaan terkemuka justru semakin ketat dalam proses rekrutmen mereka.

Mereka membutuhkan cara untuk memastikan bahwa calon pegawai memiliki kompetensi dasar yang diperlukan.

Tanpa standar nasional, setiap sekolah bisa membuat standar mereka sendiri. Bayangkan kekacauan yang terjadi ketika ribuan sekolah di Indonesia masing-masing punya standar berbeda.

Bagaimana perusahaan bisa membandingkan lulusan dari sekolah A di Jakarta dengan sekolah B di pelosok Sumatera?

Penyesuaian, Bukan Penghapusan

Kritik terhadap UN seringkali valid - tekanan berlebihan, fokus yang terlalu sempit pada akademik, atau praktik kecurangan. Namun solusinya bukan menghapus UN, melainkan menyesuaikan sistemnya:

1. Implementasi Computer-Based Testing yang lebih fleksibel
2. Kombinasi dengan penilaian berkelanjutan
3. Cakupan materi yang lebih relevan dengan kebutuhan zaman
4. Sistem yang lebih transparan dan adil
5. Mekanisme pengawasan yang lebih ketat

Dampak Penghapusan UN pada Kualitas Pendidikan

Penghapusan UN tanpa sistem pengganti yang memadai dapat menimbulkan berbagai masalah serius:

1. Kesenjangan Kualitas
- Sekolah di daerah maju akan semakin unggul
- Sekolah di daerah tertinggal semakin sulit mengejar ketertinggalan
- Tidak ada standar minimal yang harus dicapai
2. Menurunnya Daya Saing Global
- Lulusan Indonesia akan kesulitan bersaing di tingkat internasional
- Kredibilitas ijazah Indonesia bisa dipertanyakan
- Berkurangnya peluang studi lanjut di universitas terkemuka
3. Tantangan bagi Dunia Kerja
- Proses rekrutmen menjadi lebih kompleks dan mahal
- Perusahaan harus membuat tes kompetensi sendiri
- Potensi diskriminasi berdasarkan asal sekolah

Melindungi Masa Depan Generasi

Ketika kita membeli helm berstandar SNI, kita membayar lebih mahal untuk perlindungan. Ketika kita memilih makanan berlabel BPOM, kita rela mengeluarkan lebih banyak untuk keamanan.

Mengapa untuk pendidikan yang menentukan masa depan anak-anak kita, kita justru rela mengorbankan standardisasinya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun