"Bayangkan jika kita memaksa kaki kita untuk terus berlari tanpa henti," tambah Dr. Retno. "Pada titik tertentu, kaki kita pasti akan merasa lelah, begitupun mata kita. Mereka butuh istirahat."
Dampak Kelelahan Mata di Indonesia
Di Indonesia, masalah ini tidak hanya dirasakan oleh para pekerja kantor. Anak-anak yang belajar daring pun mulai merasakan dampaknya.
Menurut data Komite Nasional Perlindungan Anak Indonesia pada tahun 2023, lebih dari 30% anak-anak di Indonesia mengalami gejala kelelahan mata akibat penggunaan perangkat digital yang berlebihan.
Orang tua sering kesulitan membatasi penggunaan perangkat ini, apalagi jika perangkat tersebut digunakan untuk keperluan sekolah.
Dr. Mika Moy, seorang profesor klinis di Herbert Wertheim School of Optometry & Vision Science, University of California, Berkeley, mengatakan bahwa aktivitas seperti membaca, menulis, dan merajut pun bisa membuat mata lelah.
"Banyak mahasiswa baru di fakultas hukum yang sering datang ke klinik kami dengan keluhan ini. Mereka harus membaca banyak buku tebal dalam waktu singkat, dan itu membuat mata mereka stres," jelasnya.
Sementara di kalangan pekerja, perusahaan teknologi dan jasa sering kali menjadi salah satu sektor yang paling terdampak.
Para karyawan yang menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar tidak hanya mengeluh soal kelelahan mata, tetapi juga menurunnya produktivitas akibat sakit kepala atau ketidaknyamanan visual lainnya.
Apa Solusinya?
Seperti halnya tubuh kita yang membutuhkan istirahat setelah beraktivitas fisik, mata kita juga membutuhkan waktu untuk beristirahat setelah bekerja keras.
Salah satu solusi paling sederhana untuk mengatasi kelelahan mata adalah menerapkan aturan "20-20-20". "Setiap 20 menit, luangkan waktu untuk melihat sesuatu yang berjarak sekitar 20 kaki (6 meter) selama 20 detik," kata Dr. Moy. Ini akan membantu mata Anda untuk beristirahat dan mengurangi stres pada otot ciliary.
Selain itu, penting untuk memastikan bahwa mata Anda tetap lembap. Jika Anda sering merasa mata kering, Anda bisa menggunakan tetes mata yang bersifat pelumas, atau yang dikenal sebagai air mata buatan. Pilihlah produk yang tidak mengandung bahan pengawet untuk menghindari iritasi.