Mohon tunggu...
Adib Abadi
Adib Abadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Eklektik. Maverick. Freetinker.

Menulis tentang orang adalah perjalanan untuk menemukan keindahan dalam keberagaman. Setiap kisah hidup adalah sebuah karya seni yang layak untuk diabadikan.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Surat Imajiner Kepada Calon Kepala Daerah Sedunia

25 September 2024   20:30 Diperbarui: 25 September 2024   21:38 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pinimg.com

Kepada Para Calon Pemimpin di Pilkada Serentak 2024,

Saya menulis surat ini dalam hati seorang warga biasa, yang duduk di baris paling belakang pada setiap acara kampanye Anda. 

Di tengah hiruk pikuk pengundian nomor urut dan pidato-pidato yang membahana, ada suara-suara sunyi dari pemilih yang tidak Anda dengar. 

Saya mewakili mereka.

Nomor urut yang baru saja Anda terima---baik itu 1, 2, 3, atau 4---memang mungkin tampak seperti hal sederhana, namun jangan lupa bahwa di balik angka itu tersimpan harapan. 

Harapan dari ibu yang bekerja keras demi anak-anaknya, dari pemuda yang menunggu kesempatan hidup yang lebih baik, dan dari petani yang merindukan tanahnya subur kembali.

Jangan jadikan angka ini sekadar gimik politik untuk menghiasi baliho. Jadikan itu titik awal dari janji yang harus Anda tepati.

Tahun ini, Pilkada serentak menjadi titik krusial dalam demokrasi kita. 

Tidak hanya karena lebih dari 270 daerah akan memilih kepala baru, tetapi juga karena masyarakat telah lelah dengan janji-janji kosong. 

Pilkada 2024 adalah kesempatan untuk membuktikan bahwa demokrasi lokal di Indonesia dapat menghadirkan pemimpin yang benar-benar memperjuangkan kepentingan rakyatnya, bukan sekadar memupuk citra di panggung politik semata.

Anda akan segera memulai kampanye. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun