Mohon tunggu...
Adib Abadi
Adib Abadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Eklektik

Tertarik pada dunia buku, seni, dan budaya populer.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Haruskah Anak Kita Membalas? Dilema Moral dalam Menghadapi Bullying

23 September 2024   12:50 Diperbarui: 2 Oktober 2024   20:16 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: grapee.jp

Di era digital, bullying tidak lagi berhenti di gerbang sekolah. Perundungan bisa berlanjut di media sosial, bahkan jauh lebih kejam karena anonimitas yang ditawarkan dunia maya. Cyberbullying adalah topik yang sering diremehkan oleh orang tua, padahal dampaknya sangat nyata. Luka yang ditinggalkan komentar jahat atau meme yang disebarkan bisa sama menyakitkannya dengan pukulan fisik. Dalam beberapa kasus, bahkan lebih parah.

Sebagai orang tua, kita perlu aktif memantau aktivitas online anak. Bukan untuk mengendalikan atau membatasi kebebasan mereka, tetapi untuk memastikan mereka aman. Ajak mereka bicara tentang apa yang mereka lihat dan alami di dunia maya, serta ingatkan mereka tentang etika berinternet---bahwa apa yang kita katakan di dunia maya bisa berdampak besar pada kehidupan orang lain.

Mengajarkan Empati

Akhirnya, dalam upaya mencegah bullying, peran kita sebagai orang tua bukan hanya melindungi anak dari menjadi korban, tetapi juga memastikan mereka tidak menjadi pelaku. Mengajarkan empati adalah salah satu cara terbaik untuk mencapai ini. Anak-anak yang memahami perasaan orang lain, yang diajarkan untuk peduli dan menghargai sesama, akan lebih kecil kemungkinannya untuk terlibat dalam perilaku yang merugikan orang lain.

Empati ini bisa dimulai dari hal-hal kecil di rumah---bagaimana kita, sebagai orang tua, memperlakukan orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung. Anak-anak belajar dari melihat, dari meniru. Jika kita menunjukkan kebaikan, kesabaran, dan pengertian, anak-anak kita akan lebih mungkin untuk melakukan hal yang sama.

Kesimpulan: Jalan Tengah

Tidak ada solusi yang mudah dalam menghadapi bullying. Setiap anak, setiap situasi, adalah unik. Namun, yang jelas, kita tidak bisa hanya mengandalkan kekerasan sebagai solusi, maupun membiarkan anak kita menghadapi ini sendirian. Sebagai orang tua, kita harus berani mengambil langkah, berbicara dengan anak kita, dan menunjukkan bahwa mereka tidak sendiri. Dunia mungkin keras, tetapi di rumah, mereka selalu memiliki tempat yang aman.

Pada ahirnya, mungkin kita tidak bisa mengontrol setiap hal yang terjadi di luar sana. Namun, kita bisa mengontrol bagaimana kita mendidik anak kita, bagaimana kita membentuk mereka menjadi individu yang kuat, berempati, dan, yang paling penting, tidak takut untuk melawan pembuli dengan cara yang benar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun