Penemuan protein di dalam kehidupan kita merupakan salah satu hal yang lumrah dan sangat mudah dijumpai. Baik dalam bentuk makanan, minuman, suplemen bahkan penyusun DNA dan RNA kita juga berasal dari protein. Sebutan protein pertama-tama dipakai pada tahun 1838, berasal dari kata Yunani, “proteios”, yang berarti “pertama” atau utama (Khotimah Dwi, dkk, 2021). Sebagai mahasiswa kimia angkatan 2023 di Universitas Airlangga, tak pernah lepas senyawa protein menjadi salah satu materi praktikum yang saya jalani. Protein sendiri bahkan dijadikan sebagai sumber energi, apabila tubuh tidak mendapatkan karbohidrat dan lemak dalam total yang memadai untuk memenuhi kebutuhan tubuh (Suhardjo dan Clara, 1992).
Protein sendiri merupakan senyawa molekul dengan ciri massa molar yang tinggi dan terbuat dari penyusunnya berupa asam amino dengan unit yang berulang dan dihubungkan menggunakan ikatan peptida (Raymond Chang, 2004). Dalam kehidupan manusia, protein memiliki banyak fungsi yang sangat penting. Bahkan semua enzim pada tumbuhan dan hewan adalah protein (Ralph Fessenden, 1996). Protein menjalankan banyak sekali fungsi, mulai dari katalis, pengangkutan dan penyimpanan zat-zat vital, pergerakan yang terkoordinasi, dan perlindungan terhadap penyakit (Raymond Chang, 2004). Protein juga membentuk otot, antibodi dan berbagai hormon.
Berdasarkan data pada situs resmi berupa NIH (National Center for Biotechnology Information), asam amino sendiri ialah bahan penyusun dasar protein dan tulang punggung nitrogen untuk senyawa seperti neurotransmiter dan hormon. Dalam pembelajaran kimia organik, asam amino adalah senyawa organik yang mengandung gugus fungsi amino (-NH2) dan gugus fungsi asam karboksilat (-COOH). Asam 𝛼-amino ini unik karena gugus fungsi asam amino dan asam karboksilatnya hanya dipisahkan oleh 1 atom karbon, biasanya karbon kiral. Kegiatan ini hanya berfokus pada asam 𝛼-amino yang membentuk protein. Perbedaan gugus rantai samping atau gugus R akan menentukan setiap sifat unik pada asam amino, ini menyebabkan protein juga memiliki berbagai keunikan. Diketahui jumlah keseluruhan jenis protein dalam tubuh manusia sebanyak 100.000 lebih dengan hanya 20 jenis asam amino saja sebagai penyusun protein (Raymond Chang, 2004). Adapun jenisnya yaitu alanin¹, arginin², asparagin³, asam aspartat⁴, sistein⁵, asam glutamat⁶, glutamin⁷, glisin⁸, histidin⁹, isoleusin¹⁰, leusin¹¹, lisin¹², metionin¹³, fenilalanin¹⁴, prolin¹⁵, serin¹⁶, treonin¹⁷, triptofan¹⁸, tirosin¹⁹, dan valin²⁰ (Ralph dan Joan Fessenden,1996).
Protein berperan penting secara struktural dan fungsional dalam semua sel makhluk hidup dan juga virus. Dalam kehidupan protein memegang peran penting, karena dalam setiap proses kimia dalam tubuh akan berlangsung dengan baik atas partisipasi enzim sebagai katalis. Protein dapat berfungsi sebagai transpor dan menyimpan molekul lain seperti oksigen
(Berg, et all., 2002). Tak hanya itu, protein juga berperan untuk menunjang proses pertumbuhan, perkembangan, perkembangan otot, pembentukan sel darah merah, pertahanan terhadap penyakit, enzim, hormon, dan juga sintesis jaringan-jaringan lain di dalam tubuh manusia. Protein juga dapat membentuk sel-sel baru, pengganti sel-sel pada jaringan yang rusak sekaligus sumber energi (Sumantri, 2013).
Protein merupakan biomolekul yang memiliki fungsi sebagai penyusun seperti nukleoprotein. Biomolekul protein secara umum adalah sebagai enzim, di mana enzim ini berfungsi katalis dalam setiap reaksi kimia. Beberapa peran enzim dalam tubuh seperti : 1. Sistem pencernaan : enzim membantu memecah molekul kompleks menjadi molekul yang lebih simpel, seperti glukosa yang dipecah sehingga dapat digunakan menjadi sumber energi. 2. Replikasi DNA : enzim membantu membuka untaian DNA dan menyalin informasi yang ada pada DNA. 3. Enzim hati : enzim memecah atau memfilter racun yang masuk ke tubuh melalui hati. Peranan lain protein tak hanya sekedar sebagai enzim saja, tetapi sebagai alat transpor seperti pada sistem pencernaan, pernafasan dan juga sistem peredaran darah, pembentuk antibodi, hormon, dan terakhir sebagai pembentuk membran (Khotimah Dwi, dkk, 2021).
Protein sangat berguna dan penting bagi kehidupan manusia maupun hewan, dikarenakan protein tidak hanya ditemukan di dalam makanan yang kita konsumsi sehari-hari saja, melainkan di dalam tubuh kita sendiri pun terdapat banyak sekali protein dengan jumlah 20 jenis sebagai penyusun inti dalam DNA. Protein merupakan suatu hal yang tidak bisa kita anggap enteng meskipun terdengar kecil. Karena sebagian besar hidup kita protein sangat membantu dalam menopang kehidupan manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Berg JM, Tymoczko JL, Stryer L. Biochemistry. 5th edition. New York: W H Freeman; 2002. Chapter 3, Protein Structure and Function. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK21177/
Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid I, Jakarta: Erlangga
Khotimah Fitri D, Faizah Nur U, Sayekti T. 2021. Protein sebagai Zat penyusun dalam tubuh manusia : Tinjauan sumber Protein Menuju Sel. Artikel. PISCES (Proceeding of Integrative Science Education Seminar)
Ralph J. Fessenden and Joan J. Fessenden, 1996, Dasar-dasar Kimia Organik, Jakarta, Binarupa Aksara
Sumantri, H. 2013. Metodologi Penelitian Kesehatan. Prenada Media.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H