Pandemi harus dihadapi, disikapi sesuai dengan kadar yang semestinya. Tidak perlu untuk saling menyalahkan, lebih baik saling menjaga, mengingatkan dan membantu satu sama lain. Pandemi adalah ujian dan cobaan bersama, maka dari itu mari saling menguatkan antar sesama.
Pandemi bukanlah suatu hal yang baru, dalam lintas sejarah sudah banyak sekali wabah yang melanda berbagai belahan bumi. Bahkan di zaman Rasulullah Saw pun pernah terjadi, sehingga beliau memberikan solusi dalam menghadapi pandemi, beliau bersabda;
إِذَا سَمِعْتُمْ بِالطَّاعُونِ بِأَرْضٍ فَلاَ تَدْخُلُوهَا، وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا فَلاَ تَخْرُجُوا مِنْهَا
Terjemah: "Jika kalian mendengar adanya wabah di suatu tempat, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika wabahnya berada di tempatmu, maka jangan tinggalkan tempat itu." (HR Bukhari No, 5728)
Karena wabah ini sangat masyhur, Imam Bukhari dalam kitab kompilasi hadis sahihnya yang berjudul sahih bukhari itu membuat bab tentang wabah. beliau menjudulinya dengan "Bab ma Yudzkari fi at-tha'un yakni bab tentang wabah". Di sana beliau menceritakan banyak sekali kejadian tentang wabah, di antaranya adalah kisahnya Umar bin Khattab yang menghindari wabah, sesuai dengan rekomendasi dari Nabi Saw, Berikut redaksi hadisnya;
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ، أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَامِرٍ - أَنَّ عُمَرَ خَرَجَ إِلَى الشَّأْمِ، فَلَمَّا كَانَ بِسَرْغَ بَلَغَهُ أَنَّ الوَبَاءَ قَدْ وَقَعَ بِالشَّأْمِ - فَأَخْبَرَهُ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «إِذَا سَمِعْتُمْ بِهِ بِأَرْضٍ فَلاَ تَقْدَمُوا عَلَيْهِ، وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا، فَلاَ تَخْرُجُوا فِرَارًا مِنْهُ»
Terjemah: "Abdillah bin Amir menceritakan bahwa ketika Umar bin Khattab hendak melakukan kunjungan ke negeri syam, ternyata di sana sedang dilanda wabah. Maka Abdur rahman bin auf mengatakan, Rasulullah Saw pernah bersabda ''Jika kalian mendengar adanya wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika wabahnya berada di tempatmu, maka jangan keluar dari wilayah itu." (HR Bukhari No, 5729)
Jadi konsep lockdown sudah ada sedari dahulu, agaknya benarlah sabda Rasulullah SAW, Lockdown memang solusi terbaik dalam menghadapi pandemi.
Lantas ketahanan pangan dan kebutuhan masyarakat bagaimana? Di sinilah pentingnya suatu persaudaraan, jika bukan saudara sesama muslim, kita adalah saudara sesama bangsa negara. Unsur tolong menolong sangat diperlukan di sini, di Desa Poh Gedang Kec, Pasrepan, Kab, Pasuruan, konsep ini terlaksana dengan baik.
Kepala desa beserta perangkat desa bersinergi dengan tokoh agama dan tenaga kesehatan dalam membasmi pandemi ini, dengan diberikannya bantuan berupa sembako, maka aktifitas pekerjaan warga bisa dikurangi, syahdan prosentase kematian akibat pandemi sangatlah sedikit.
Dengan spirit kebersamaan yang dibarengi dengan tolong menolong satu sama lain, pandemi teratasi. Yang demikian adalah janjinya Rasululullah Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu hurairah, Nabi Saw bersabda;