Alhamdulillah, bersama dua Kompasianer, Hendra Wardhana dan Fitri Haryanti, saya memenangi lomba menulis resensi buku "Jokowi Bukan Untuk Presiden" yang diterbitkan Elex Media Komputindo. Saat awal pengumuman lomba, admin Kompasiana menulis, hadiah utama untuk tiga pemenang adalah paket buku senilai Rp1 juta dan kartu Kompas Gramedia (KG Card). Maka itu, saat diumumkan masuk sebagai pemenang utama, saya senang bukan kepalang. Saya pun menjalin komunikasi dengan Fitri Haryanti yang juga menang. Satu hal yang sering kami bicarakan visa pesan di Facebook dan pesan pendek ponsel ialah kapan paket senilai satu juta rupiah dan KG Card dikirim. Hehehe.
Dua pekan setelah pengumuman dirilis, itu pun dengan sesekali mengirim pesan pendek kepada Kang Pepih Nugraha dan Mas Iskandar Zulkarnain (Isjet), kami mendapat surat elektronik dari Edgar, penanggung jawab pengiriman hadiah dari Gramedia Publishers. Dalam suratnya, kami diminta memilih paket buku 1 atau 2. Setiap paket terdiri dari 15 buku. Inilah 15 buku yang tertera dalam email:
1. Business Model
2.LakukanDenganHati
3.Seoul Selection
4.Ippho Series : Hanya 2 MenitMengetahuiPotensiRezeki
5.Ippho Series : WasiatTerlarang
6.Ippho Series : Marketing Is Bullshit
7.Ippho Series : MM
8.Novel : WaktuPesta
9.Who? Operah Winfrey
10.AnekaResep Roti Mancanegara
11.Mindset Millionaire
12.Mengapa Negara Gagal
13.Management Strategic & Pengembangan
14.Why ? Earth
15.EmployeeTraveller Of The Month
Sedangkan 12 buku, bukan 15, yang kami terima, judulnya sebagai berikut:
1. Serpihan Kenangan
2. Do What You Love What You Do
3. Masa Remaja Hee Ah (Rp38.800)
4. Waktu Pesta (Rp49.800)
5. Magician
6. Aku, Kau dan KUA (Rp34.800)
7. Life is Beautiful
8. Marketing Is Bullshit
9. Hanya 2 Menit Anda Bisa Tahu Potensi Rezeki Anda
10. Moslem Millionaire
11. Why? Human Being
12. 13 Wasiat Terlarang
Poin yang kami soroti ialah nominal harga buku kami duga tak sampai Rp1 juta. Dari 12 buku yang dikirim, hanya empat yang masih ada stempel harganya. Selebihnya tidak ada. Kami tak tahu kisaran kalau belasan buku yang dikirim ini dikonversi ke rupiah. Saat menang lomba menulis novel "Rantau 1 Muara", para pemenang juga mendapat voucer senilai Rp1 juta. Meski di awal voucer hanya bisa ditukarkan di Gramedia di Jakarta, akhirnya bisa ditebus di kota masing-masing. Selain saya, ada Kompasianer Slamet Hariadi dan I Ketut Suweca yang menang. Respons Penerbit Buku Kompas waktu itu sangat baik. Mereka merespons permintaan kami agar tiket bisa dipakai di Gramedia di kota kami masing-masing. Alhamdulillah, permintaan kami diluluskan.
Voucer Rp1 juta itu, saya ingat, saya belikan hampir 20-an buku baru. Saya butuh dua tas ransel untuk membawa buku itu. Maka, saat menerima 12 buku dari Elex Media Komputindo sebagai hadiah menang lomba resensi buku "Jokowi Bukan Untuk Presiden", saya mengestimasi nilainya tak sampai Rp1 juta. Kalau ditumpuk dan dibawa dengan dua tangan, tumpukan buku pun tak sampai menutupi wajah. Beda saat menukarkan voucer dari Penerbit Buku Kompas hasil menang lomba menulis resensi "Novel 1 Muara" karya A Fuadi. Tumpukan buku bisa menjulang dan tak bisa diangkat dengan kedua tangan.
Artikel ini, tentu sama sekali tak bermaksud untuk menjatuhkan citra Elex Media Komputindo sebagai penerbit buku terkenal. Justru, ini kritik yang membangun agar di kemudian hari kejadian serupa tidak terulang. Ya benar, membaca bisa buku apa saja, termasuk 12 buku yang sudah dikirim penerbit Elex kepada kami. Namun, jika jumlah buku yang dikirim nilainya tak sampai rupiah yang dijanjikan, tentu disayangkan. Maju terus Kompasiana. Sukses selalu untuk Elex Media Komputindo. Salam hangat. Mohon maaf jika tak berkenan. Wallahualam bissawab.