Tahun ini menjadi istimewa buat Borussia Dortmund. Klub Jerman yang di 2005 sempat hampir bangkrut, tahun ini berhasil mengawinkan dua trofi: Bundesliga dan Piala Jerman atau DFB Fokal. Dini hari tadi, pasukan Juergen Klopp menghempaskan Bayern Muenchen dengan skor meyakinkan: 5-2.
Pertandingan babak pertama berjalan menarik. Meski masih di menit awal, kedua tim bermain terbuka. Hasilnya di menit kedua, kesalahan pemain belakang Muenchen memberikan umpan diserobot Kuba Blasczcykowski. Umpan pemain tengah Timnas Polandia itu dikonversi bintang Jepang Shinji Kagawa menjadi gol.
Muenchen kemudian berupaya membalas. Pergerakan Arjen Robben di sisi kanan dan Franck Ribery di kiri pertahanan Dortmund membuat kerepotan Subotik, Piszcek, dan kapten Sebastian Kehl. Hasilnya, kiper Roman Weidenfeller mesti dirawat agak lama usai bertabrakan dengan striker Muenchen Mario Gomez. Tak lama, Weidenfeller membikin kesalahan dengan menjatuhkan Gomez di kotak penalti. Robben mengeksekusi penalti dengan dingin. Bola ke sisi kiri gawang, sedangkan Roman bergerak ke kanan. Skor sama kuat 1-1.
Pertandingan kemudian berjalan ketat. Lapangan tengah sedikit dikuasai Kagawa dan kawan-kawan. Sebuah serangan kemudian menghasilkan penalti. Jerome Boateng menjatuhkan Kuba Blasczcykowski di kotak penalti. Pemain senior Dortmund Matt Hummels menaklukkan Neuer.
Di babak ini, kiper Mitchell Langerak masuk menggantikan Roman Weeidenfeller. Robert Lewandowski kembali mencetak gol ketiga buat Dortmund. Sepakan kerasnya tak bisa dicegah Neuer. Skor 3-1 bertahan sampai turun minum.
Di babak kedua, gelandang berdarah Turki Gundogan menjadi kreator serangan bersama Kagawa. Serangan balik cepat di awal babak kedua membuahkan hasil. Umpan Groubklauts dikonversi Lewandowski menjadi gol. Sepakan keras kaki kanan tak bisa diblok Neuer. 4-1 buat Dortmund.
Ribuan fans klub kuning-hitam ini makin gembira. Muenchen di babak ini memang menyerang habis, tapi serangan balik Dortmund sungguh berbahaya.
Aksi individu Ribery membuat skor menjadi 4-2. Sepakan kaki kirinya tak bisa diantisipasi Langerak.
Sven Bender masuk, Kagawa keluar.
Skor kemudian berubah menjadi 5-2 saat Lewandowski mencetak gol ketiganya. Sebuah umpan kencang tak bisa diantisipasi Neuer. Bola lepas kemudian diumpan Piszcek dan disambut tandukan Lewandowski. Skor 5-2 adalah angka final di DFB Fokal tahun ini.
*
Gelar ini adalah yang ketiga buat Dortmund. Bandingkan dengan Muenchen yang punya 15 trofi Piala Jerman. Dan ini adalah yang pertama buat Dortmund dalam 23 tahun terakhir. Istimewanya lagi, trofi ini adalah yang kedua di tahun ini. Tegasnya, pasukan Juergen Klopp mampu mengawinkan juara Bundesliga dan Piala Jerman.
Kunci kemenangan Dortmund ini, juara Bundesliga dan Piala Jerman, ialah, pertama, kematangan Klopp memadukan pemain. Strata pemain Dortmund sebetulnya rerata air. Tapi polesan Klopp mampu membuat talenta pemainnya meningkat. Tahun 2005 Dortmund di ambang kebangkrutan. Dengan duit terbatas, Klopp membeli Kagawa. Juga Subotik dari Mainz. Semua berharga murah. Tapi di polesan Klopp, semua punggawanya menjadi berharga. Tak salah kalau manajer MU Alex Ferguson datang menyaksikan laga ini untuk meyakinkan diri membawa Kagawa ke Manchester.
Kedekatan Klopp dengan pemainnya akhirnya membuahkan penampilan menawan. Trio Polandia-nya ternyata menjadi inti dari prestasi Dortmund. Bahkan ketiganya, Piszcek, Lewandowski, dan Kuba menjadi pemain inti di timnas.
Kedua, Dortmund melakukan kesalahan lebih kecil ketimbang Muenchen. Dua gol ke gawang Dortmund memang sulit diantisipasi. Tapi kelima gol Dortmund ke jala Die Rotten, tiga di antaranya memanfaatkan kesalahan lini belakang Muenchen dan kekurangsigapan kiper timnas Jerman Manuel Neuer. Buat tim sepakbola yang memiliki kualitas pemain biasa saja, tak melakukan kesalahan adalah kunci.
Catatan ketiga ialah tim ini akan besar. Dortmund bukan tak punya prestasi di Eropa. Mereka kampiun Piala Champions tahun 1997 saat menghantam Juventus di final. Pasukan Dortmund kala itu bisa disebut yang terbaik dalam sejarah. Ada kiper Stefan Kloss, Matthias Sammer, Juergen Kohler, Stefan Reuter, Stephane Chapuisat, Michael Zorc. Zorc bahkan sekarang menjadi presiden klub. Bedanya ialah dulu pemain asli Jerman lebih banyak. Paling hanya Chapuisat asal Swiss saja yang legiun asing. Kini, selain trio Polandia, juga ada Subotik asal Serbia, Kagawa dari Jepang, dan Langerak asal Australia.
Tahun ini Dortmund juga berlaga di Liga Champions. Sebuah bentuk pembuktian bahwa Dortmund memang pantas menjadi juara Bundesliga dua kali berturut-turut. Yang jelas Kagawa mungkin pindah, tapi Klopp masih punya Goetze yang masuk skuad Jerman.