Mohon tunggu...
Adian Saputra
Adian Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Brama Kumbara di Twitter Saya

19 Januari 2012   12:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:41 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang auditori seperti saya memang rada mudah mengingat apa yang didengar. Sudah sepekan ini saya rajin menulis di Twitter babakan sandiwara radio Saur Sepuh dengan tokoh utama Brama Kumbara. Sandiwara radio hasil sutradara Niki Kosasih itu benar-benar membuat saya senang.

Meski sudah 20-an tahun, saya masih bisa mengingat beberapa fragmen dialog di dalamnya. Termasuk menyebut nama tokoh-tokohnya semacam Mantili, Patih Gotawa, Panglima Rinkin, Senopati Indrakumala, Dewi Harnum, Dyah Paramita, Raden Bentar, Garnis, Paksi Jaladara, Wanapati, Lasmini, Kijara, Lugina, Kakek Astagina, Raden Samba, Jaka Lumayung, dan Bongkeng.

Belum lagi nama daerah seperti Pesanggarahan Keramat, Kadipaten Sanggam. Juga nama ajian-ajiannya, seperti Tapak Saketi, Bayu Bajra, Lampah Lumpuh, Sirep Megananda, jurus Srigunting, dan Serat Jiwa.

Adanya Twitter melatih saya menghadirkan lagi theatre of mind yang bersemayam lama di otak kecil saya. Respons follower saya yang jumlahnya cuma 18 orang juga bagus. Semakin semangat saya mengulang babakan dalam sandiwara radio itu.

Media sosial semacam Twitter rasanya cocok dipakai berlatih menuangkan gagasan secara padat, ringkas, dan bernas. Saya tak berambisi untuk mengakumulasi kemudian menerbitkannya dalam sebuah cerpen atau bahkan naskah buku sendiri.

Saya juga tak berkehendak mengkritik dengan keras sinetron sekarang, Tutur Tinular, misalnya, di mana banyak tokohnya tidak nyambung. Masak sampai di cerita itu ada nama-nama di Saur Sepuh. Barangkali si penulis skenario lupa bahwa ada jutaan orang yang barangkali mengingat dengan baik tokoh-tokoh di Saur Sepuh dan Tutur Tinular.

Saya cuma kepingin agar ingatan personal ini menjadi ingatan kolektif. Dan syukur-syukur mendapat respons dan perbaikan. Sebab, beberapa yang saya bikin di akun @abahgundul itu hasil karangan, bukan yang pernah diceritakan dalam sandiwara itu. Tak mengapa, sekali lagi, karena saya cuma ingin menguatkan memori.

Twitter memang mengasyikkan karena kita bisa mengikuti pikiran personal yang kita ikuti akunnya. Mengikuti akun @gm_gm milik Goenawan Mohammad jelas menambah manfaat karena sarat dengan informasi yang berguna.

Demikian pula mengikuti akun seorang Bondan Winarno @PakBondan jelas memberikan perspektif soal kuliner Nusantara. Bedanya akun mereka diikuti ribuan pengikut sementara saya cuma belasan. Syukur menembus 20-an.

Yang penting responsnya itu. Mirip menulis di Kompasiana, asal ada yang merespons saja, wuih senangnya.
So, buat kita yang masih SD saat mendengarkan sandiwara itu, silakan mengikuti @abahgundul. Ya seperti bernostalgia saja. Syukur jika ingatan Anda lebih kuat dan meluruskan yang salah dari cerita baru versi saya.
*
"Kepulan debu dari derap tapak kuda Brama menghilang disapu sang bayu. Satu tombak di belakangnya, dua punggawa utama Madangkara, Panglima Rinkin dan Senopati Indrakumala, mengikuti. Dua penjahat durjana, Kijara dan Lugina, ada dalam bidikan mereka. Merampok pusaka Gelang Marmer Putih dari Pesanggrahan Keramat sungguh dosa yang tiada berampun. Itulah sebab, Satria Madangkara sendiri yang memburunya. Pusaka itu mesti kembali meski Serat Jiwa yang paling tinggi bersobok dengan ajian yang juga mumpuni."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun