Mohon tunggu...
Adian Saputra
Adian Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menghafal Nama Orang, Ikhtiar Sederhana Manfaatnya Luar Biasa

25 Januari 2023   08:30 Diperbarui: 25 Januari 2023   11:19 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saya bersama Wakil Juru Bicara Kedutaan Besar Amerika Serikat Alexia Branch, November 2016. Dokumentasi Pribadi

Kedua, segera ingat kekhasan orang ini

Ini penting untuk interaksi di awal yang tidak lama. Namun, kita ada kesan khusus kepadanya.

Segeralah cari kekhasan orang ini agar kita lebih mudah mengingat-ingat namanya. Ucapkan itu berulang-ulang, tidak masalah.

"Oh, Mas Bambang ini alumni Smanda juga ya. Wah hebat ya Mas Bambang studi doktor ilmu komunikasinya di Australia. Oke, Mas Bambang, sampai jumpa lagi ya. Nomor ponsel Mas Bambang sudah saya simpan."

Dengan sering menyebut nama orang itu di kesempatan pertama, otak kita sudah menginderainya dan merekamnya dengan baik. Besok-besok kala berjumpa, ingatan itu akan muncul lagi dan lihat saja keajaibannya.

Ketiga, bahasa tubuh yang hangat

Kepada yang lebih tua, saya acap mencium tangan. Ini memang kebiasaan sejak kecil kepada orangtua kandung, kepada uwak, kepada paman, dan sepupu yang lebih tua. Bahasa tubuh semacam ini umumnya diingat orang dan memberikan kesan yang baik.

Demikian juga sekarang jika bertemu orang baru yang lebih tua. Saya terbiasa mencium tangan mereka dengan takzim.

Ini perilaku tidak dibuat-buat, memang alami saja. Namun, bagi yang belum terbiasa, mungkin baik juga dicoba.

Bahasa tubuh ini bisa juga berupa merangkul pundak seraya tertawa karena ada sesuatu yang lucu. Bisa juga dengan memegang lengannya dengan dua tangan kita seraya mengobrol hal yang ringan tapi berkesan, dan sebagainya.

Sekarang saya agak sering menyambangi beberapa guru saya sewaktu SMA dan kebanyakan sudah pensiun. Saya kadang mampir ke rumah beberapa guru dengan membawa buah tangan alakadarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun