Mohon tunggu...
Adian Saputra
Adian Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Permainan Lato-Lato, Mengenang Grzegorz Lato

5 Januari 2023   18:03 Diperbarui: 5 Januari 2023   18:53 1226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak-anak di kampung saya saban hari main lato-lato. Bunyi "tok tok tok" hasil beradu dua bandul bundar itu menyemarakkan suasana kampung. Bahkan sampai malam.

Istri saya sampai bikin status di WhatsApp-nya. Isinya mohon maaf para tetangga jika rumah kami berisik suara lato-lato. Saya juga ikutan main tapi tak sampai mahir. Kadang main dua menit saya jengkel karena tidak bisa lama memainkan lato-lato lama-lama.

Ingat lato-lato, saya jadi teringat beberapa bahan bacaan kala sekolah dasar dulu. Kebanyakan di tabloid Bola. Yang jelas, nama yang satu ini tidak ada kaitan dengan permainan lato-lato. Hanya saja namanya sama. Yang satu permainan, yang satu pemain bola.

Dulu di Polandia ada bintang sepak bola legendaris. Sebelum kita kenal ada Robert Lewandowski ini, Polandia punya bintang besar. Tokoh ini bahkan meraih sepatu emas karena mencetak gol paling banyak. Itu terjadi di Piala Dunia 1974.

Grzegorz Lato Bolesaw nama lengkapnya. Data di sejumlah media daring menyebutkan, Lato dilahirkan pada 8 April 1950. Lato ini pernah main di beberapa klub, antara lain Stal Mielec, KSC Lokeren, dan Atlante FC.

Kalau bekas klubnya Egy Maulana Vikri di Liga Polandia (Ekstralaksa) namanya Lechia Gdansk. Sayang Egy tak banyak berkembang di klub itu.

Lato bermain di Timnas Polandia sebanyak 100 kali. Ia punya rekor gol yang lumayan mengilap. Sebanyak 45 biji gol ia hasilkan.

Lato dkk punya hasil terbaik selama Piala Dunia. Lato membawa negaranya menjadi juara ketiga Piala Dunia 1974 dan Piala Dunia 1982. Hebat, bukan?

Pada Piala Dunia 1974 ia mencetak tujuh gol. Kehebatan Lato ini mengungguli beberapa pesepak bola terkenal seperti Johan Neeskens (Belanda/5), Gerd Mueller (Jerman/4), dan Johan Cruyff (Belanda/3).

Tinggi Lato "hanya" 175 sentimeter. Kalah jauh jika dibandingkan Lewandowski. 

Lato amat bahaya di kota penalti. Kebanyakan golnya di Piala Dunia 1974 di Jerman itu lahir dari kepiawaian penempatan posisi di kotak penalti lawan. Tapi ada juga saat ia menggiring bola dari garis pertahanan lawan kemudian menceploskan bola ke gawang kosong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun