Mari sekarang kita terka-terka manfaat apa yang diperoleh jika karyawan dapat saham. Setidaknya dari pengalaman saya setakat ini.
Kesatu, rasa kepemilikan karyawan yang tinggi
Kalau punya rasa memiliki, kinerja karyawan juga meningkat. Setidaknya, stabil dan tidak main-main dalam bekerja. Sebab, ia pasti berpikir, kalau kinerjanya bagus, pendapatan perusahaan juga bagus. Selain mendapat gaji, pada akhir tahun, ada kemungkinan mendapat dividen.
Rasa memiliki yang tinggi ini ke depan memungkinkan perusahaan makin berani membuat terobosan. Pasalnya, dukungan akan didapat dari kelompok karyawan. Dengan demikian, semua program kantor bisa dilaksanakan dengan kendala yang bisa diminimalkan, terutama dari sisi karyawan.
Kedua, banyak ide untuk kemajuan
Karyawan biasa tentu juga punya ide dan gagasan. Namun, karyawan yang juga punya persentase saham, bisa memberikan ide dan gagasan yang kemungkinan besar bisa direalisasikan.Â
Ia akan berpikir bahwa ide ini ke depan akan membawa manfaat untuk kantornya. Kalau sudah demikian, semakin baiklah portofolio perusahaan. Imbasnya juga kepada karyawan.
Pengalaman setidaknya lima tahun di media massa yang saya memiliki saham juga begitu. Ide dan gagasan yang realistis dijalankan, tidak ada kendala. Uniknya, begitu ide digulirkan, kadang si empunya ide yang mesti jadi kepala proyek percontohannya. Tapi tidak mengapa. Sebab, hasil ide itu kemudian menjadi konsensus dan dikerjakan semua secara berjamaah.
Ketiga, bertahan saat krisis
Ini pengalaman pribadi. Tujuh belas bulan web baru yang saya masuki berjalan, pemilik saham utama angkat bendera putih. Mereka mau bicara. Intisarinya ada pada arus kas yang tidak begitu baik.Â
Pendapatan tak selaras dengan pengeluaran, khususnya porsi gaji yang dinilai memberatkan, termasuk gaji saya sebagai pimpinan tertinggi di redaksi.