Kerennya Tribun ya mereka tidak gamang. Begitu alarm bahaya koran bakal mati, mereka sudah siap-siap. Cara cari duit dari online sudah digagas jauh hari. Kalau sekarang mereka berkibar, harga yang pantas tentu saja.
Soal tenaga kerja, enggak usah khawatir. Semua sudah dilatih jika suatu waktu koran beneran mati dan fokus dengan media daringnya dan segala variasi ceruk yang bisa dikeruk. Yang jelas soal gaji aman. Pada saat banyak koran lokal megap-megap soal gaji sampai ditinggal karyawan, Tribun malah makin mantap menatap.
Tidak ada lagi kegamangan. Sebab, mereka sudah siap-siap jauh-jauh hari. Cara mendapatkan uang untuk menggaji dan memberi bonus pun sudah ada dalam skema yang matang. Adaptasi mereka terhadap datangnya dunia baru patut menjadi contoh media massa lain di tingkat lokal.
Koran yang pola pikirnya masih ortodoks ya memang susah berkembang. Apalagi pola perubahannya tidak revolusioner. Ya tinggal tunggu nasib saja. Orang sudah jauh berpikirnya, yang lain masih dalam pola pikir yang kolot dan melenakan. Semoga jadi inspirasi buat yang lain, yang masih bekerja dalam ranah jurnalisme. Semoga kualitas nilai jurnalismenya makin meningkat dan pendapatannya juga makin tinggi. [ADIAN SAPUTRA]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H