Tak pula mereka bermaksud untuk mengajak orang tak berpuasa. Pemikiran mereka simpel saja. Mereka butuh hidup berlanjut terus meski ini Ramadan. Dan karena usaha warung makan ini adalah satu-satunya pendapatan, mereka tetap buka meski bulan puasa.
Tinggal bagaimana kita bijak menyikapi. Sederhana saja, bagaimana jika kita berada pada posisi semacam itu. Pendeknya, warung makan buka selama bulan puasa, tidak menjadi soal.Â
Yang puasa tetap puasa, yang tak puasa menghormati yang shaum. Warung makan yang memajang makanan toleran dengan memberikan tirai. Klop sudah.
Lagipula, bagi saya sih, apa beda lihat makanan tersaji enak di etalase warung makan dengan foto-foto menggugah selera dari makanan yang diposting pengiklan di media sosial. Bagi saya, sama saja. Masak pula iya bikin ngiler dan merusak pahala puasa. Selamat berpuasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H